Sungguh teramat disayangkan jikalau masih ada umat Tuhan yang menganggap remeh sebuah proses pendidikan iman. Seolah-olah, iman bertumbuh secara tidak disengaja atau dianggap dapat bertumbuh tanpa adanya upaya yang diperhatikan secara serius. Padahal, pendidikan iman merupakan rangkaian proses yang tidak akan pernah berakhir sepanjang kehidupan seorang umat percaya dan perlu mendapatkan perhatian khusus agar terjadi secara nyata dengan dampak yang efektif pada diri setiap orang yang mengalaminya.

Bagian pembuka dari injil Lukas pun memperhadapkan kita pada sebuah penjelasan dari si penulis tentang latar belakang dan tujuan dibuatnya injil ini. Hal yang paling mencolok adalah si penulis injil Lukas ingin menghasilkan sebuah tulisan kesaksian yang sahih tentang Yesus Kristus. Itulah mengapa si penulis melakukan penyelidikan tentang berbagai kabar tentang Yesus Kristus yang sudah tersiar di tengah masyarakat, khususnya jemaat, untuk kemudian dirangkai secara baik demi menghasilkan bacaan yang mampu membangkitkan pengenalan yang tepat terhadap Yesus Kristus. Upaya penulisan injil Lukas yang dapat kita temui pada keempat ayat pembuka ini pun menunjukkan bahwa sebuah pengenalan dan pembelajaran iman merupakan sesuatu yang sangat krusial sehingga perlu dipersiapkan secara tepat.

Sebuah pembelajaran iman perlu dilakukan secara serius dan sistematis. Oleh sebab itu, setiap pihak yang terlihat dalam proses pedidikan iman, mulai di tengah keluarga maupun gereja, perlu menaruh kesungguhan dalam memikirkan dan menghayati setiap aspek yang akan terjadi sebagai upaya tumbuh-kembang iman para anggota di dalamnya. Misalnya, pertumbuhan iman seorang anak tidak hanya menjadi tanggung jawab para kakak pembimbing di gereja melainkan mulai dari kebiasaan para orang tua maupun keluarga di rumah dalam menjalankan kehidupan iman keseharian. Begitu pula, para pendeta maupun aktivis gereja bukanlah satu-satunyta pihak yang bertanggung-jawab terkait pertumbuhan iman para anggota jemaat, melainkan setiap individu yang ada di dalam gereja perlu memperhatikan seluruh proses relasi dan kegiatan bergereja yang sangat berdampak pada efektivitas tumbuh-kembang iman bersama.