Banyak orang Israel menambah pada dosa-dosa mereka dengan pergi menyembah dan memberi korban dan persepuluhan sementara tetap hidup dalam dosa. Orang yang mengaku dirinya selamat dan menyembah Tuhan dan memberi persembahan, namun tetap mengasihi kesenangan dunia yang berdosa menjadi kekejian bagi Tuhan. Allah hanya menerima ibadah dan penyerahan orang yang mengasihi Dia dan mengabdi kepada jalan-jalan dan firman-Nya.
Karena perbuatannya itu, Amos kesal dan menyindir orang-orang Israel supaya mereka meneruskan saja perbuatannya itu. Yang dikecam oleh Amos bukannya pergi beribadat di tempat-tempat kudus yang ibadatnya tercemar oleh upacara-upacara kafir. Kecaman Amos adalah sikap mendua hati dan munafik mereka yang di satu pihak tidak mau mentaati kehendak Allah dan di pihak lain mereka beribadah memuji-muji Tuhan. Selain itu, orang-orang Israel berpikir Tuhan dapat disembah dengan cara-cara mereka sendiri dan mereka tidak akan menerima hukuman dari Tuhan. Namun apa yang dikatakan Amos merupakan pembuktian bahwa umat Israel tidak kebal hukuman. Siapapun yang melanggar perjanjian tetap menerima hukuman.
Sahabat Alkitab, jika dalam menjalani hidup ini kita berpikir bahwa apa yang kita lakukan semua sudah benar dihadapan Tuhan, itu salah besar. Belum tentu apa yang menurut kita benar, dapat dikatakan benar menurut Tuhan. Apalagi jika kita berbuat seorah-olah kita orang yang beriman, tetapi dibelakang semua itu kita menyimpang dari kehendak Tuhan. Mari kita jalani hidup kita dengan setia dan tidak munafik.
Salam Alkitab Untuk Semua.