Hukum Allah dalam hati manusia. Inilah yang dibicarakan oleh Paulus pada bagian ini untuk menunjukkan keadilan Allah. Bahwa orang-orang yang sekalipun tidak mengenal sama sekali akan hukum yang tertulis dalam Hukum Taurat, telah mengenal hukum itu sendiri yang ada dalam hatinya atau yang disebut sebagai suneidesis. Di dalam suara hati manusia itulah Allah menaruh hukum-Nya sehingga pada hari-Nya nanti manusia tidak dapat mengelak dari penghakiman Allah dengan dalih tidak mengenal hukum Allah.
Sahabat Alkitab, Allah menaruh hukum-Nya di alam semesta ini, itulah mengapa semuanya berjalan rapi, matahari muncul pada pagi hari lalu digantikan bulan pada malam hari. Begitu juga dengan laut yang tidak melewati batas-batas pantai yang sudah ditetapkan baginya. Dalam hati manusia pun Allah menaruh hukumnya itulah salah satu makna manusia diciptakan menurut rupa dan gambar Allah. Hukum itulah yang terus bersuara dalam hati nurani manusia yang kadang menyalahkan atau membenarkan tindakan yang manusia lakukan. Kejatuhan manusia ke dalan dosa jelas memutus sama sekali hubungannya dengan Allah dan membuat manusia tidak mampu lagi melihat hukum Allah yang ada dalam dirinya secara utuh bahkan tidak mampu melakukannya dengan sempurna. Di dalam Yesus Kristus, Allah memulihkan kembali hukum itu melalui Kabar Baik dan kemampuan manusia untuk mengikutinya. Hukum itulah yang kemudian memampukan manusia untuk hidup selaras dengan kehendak Allah dan hidup harmoni dengan sesama manusia serta alam semesta.
Semakin kita sering merenungkan firman, semakin hukum Allah itu jelas dan kuat bersuara serta hidup dalam kehidupan kita.
Salam Alkitab Untuk Semua