Saya ada pertanyaan untuk anda, pasti anda pernah sangat berbahagiakan? Coba ingat, karena apa itu? nah, kalau sudah ingat, ini pertanyaan saya selanjutnya, berapa lama kebahagiaan itu bertahan sebelum akhirnya mulai pudar dan pudar sampai tidak tersisa lagi? Kalau mau jujur hamper semua kebahagiaan yang pernah mampir dalam hidup kita semuanya bersifat sementara saja. Bahagia karena diterima kerja, mendapat rangking satu di kelas, membeli barang impian, atau bahkan ketika jatuh cinta, semua tidak ada yang berlangsung selamanya. Cinta menjadi pudar, barang-barang jadi ketinggalan jaman, rangkin kelas tidak bertahan, dan pekerjaan kemudian menjadi beban.
Ribuan tahun lalu, kitab pengkotbah sudah memberi tahu kita mengenai ini. Karena itulah dia berkata bahwa kebahagiaan pun adalah sia-sia. Pengkotbah telah mendapat semua yang manusia bisa bayangkan sebagai kebahagiaan mereka: jabatan, gelar pendidikan, kekayaan, dan kenikmatan seksual. Semua dalam jumlah sangat besar dimana ketika orang melihat, tidak ada kata lain yang bisa mereka ucapkan selain: berbahagia. Tapi apa yang pengkotbah sendiri katakan mengenai itu semua? Sia-sia. Semua itu hanya memberi kebahagiaan sementara. Tidak lama ia menghibur kita, sebelum akhirnya pudar dan terbang menghilang entah kemana. Dan itu memaksa manusia untuk bekerja keras mendapatkan penggantinya. Tapi sayang penggantinya juga bersifat sementara. Sehingga seperti itu terus, manusia terjebak dalam siklus kebahagiaan, kesedihan dan perjuangan hidup yang mencabik-cabiknya.
Sahabat alkitab, seluruh kebahagiaan dunia ini sia-sia belaka karena sifatnya yang sementara saja. Karena itu, belajarlah untuk mencari kebahagiaan yang bukan dari dunia ini. Yang kekal sifatnya sehingga tidak dapat meninggalkan kesedihan dihati kita ketika kita kehilangannya. Kebahagiaan seperti itu ada dan kita bisa meraihnya kalau kita cukup lebar membuka mata hati kita. Karena Tuhan sebenarnya telah menebarkan banyak kebahagiaan semacam itu disekitar kita.
Salam Alkitab Untuk Semua.