Allah adalah Inisiatornya, Ia memakai kita untuk bekerja bersama-Nya. Di dalam kita Ia bekerja, segala hikmat dan kemampuan bersasal dari-Nya, hasilnya pun ditentukan oleh-Nya. Bagian kita adalah memberi diri untuk dipakai.
Sekali lagi, sekalipun ia tidak menginginkannya, Samuel tetap melaksanakan apa yang TUHAN perintahkan. Sekalipun Israel telah menolak pemerintahan Allah, namun Allah tetap ingin memberkati umat-Nya itu melalui raja yang dipilih-Nya, dan Allah memakai Samuel untuk melaksanakan kehendak-Nya yaitu mempersiapkan dan mengurapi raja bagi umat Israel. Dengan tidak berbantah, Samuel melakukannya. Samuel memberi tahu kepada Saul tentang apa yang harus ia lakukan setelah bertemu dengannya, juga hal-hal yang akan ia jumpai dalam perjalanannya itu. Siapakah yang menjamin apa yang dikatakan Samuel akan terjadi? Allah adalah penjaminnya.
Sahabat Alkitab, sepanjang bulan Februari ini kita merenungkan satu tema besar yaitu "Komitmen dan Penghargaan" dan kita telah belajar dari tokoh-tokoh seperti imam Eli, Hofni dan Pinehas, Samuel, Yoel dan Abia, Saul dan pelayannya, serta raja-raja dan orang Filistin. Dari mereka kita melihat bahwa siapapun yang berkomitmen menghormati Allah dan melaksanakan kehendak-Nya akan diberkati sebagai bentuk penghargaan Allah atasnya, tetapi siapa yang melalaikannya akan mendapatkan hukuman. Kita semuanya adalah alat dalam tangan Tuhan, kita yang hidup berkomitmen dalam kebenaran akan dipakai sebagai alat yang mulia, sebaliknya jika kita hidup sesuai dengan kehendak kita sendiri, kita tetaplah alat namun dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan yang kurang mulia. Kehendak Tuhan memang tidak selalu menyenangkan bagi kita, bahkan kadang bertentangan dengan apa yang kita mau, namun mari kita belajar dari Samuel yang dengan setia menjadi alat dalam tangan Tuhan, penuh komitmen menyampaikan pesan Allah kepada umat-Nya.
Jangan khawatir, Allah tidak pernah lupa dan lalai menghargai mereka yang tetap setia memegang komitmen kepada-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua