Statusnya sebagai warganegara Roma membuat Rasul Paulus “sesaat” terselamatkan dari siksaan yang dialaminya di dalam markas, tetapi itu tidak berlangsung lama karena Rasul Paulus kemudian dibawa menghadap para imam-imam Kepala dan Mahkamah Agama. Walaupun di bawah tekanan dan juga menghadapi siksaan fisik (ayat 2) tetapi Rasul Paulus menghadapi pengadilan/Mahkamah itu dengan berani (3-4) dan juga cerdik (6), Ia mempertentangkan pemahaman tentang kebangkitan orang mati. yang diakui oleh orang Farisi tetapi tidak diakui oleh golongan orang saduki. Dan Rasul Paulus “berhasil” membuat kedua golongan ini menjadi terpecah dan terbagi-bagi (7). Sebagai orang Farisi, Rasul Paulus memperoleh pembelaan dari beberapa ahli Taurat yang merupakan golongan Farisi dalam mahkamah tersebut yang mengatakan bahwa mereka tidak menemukan sesuatu yang salah pada Rasul Paulus (9) dan sekali lagi Rasul Paulus untuk sementara “bebas” dari dakwaan/siksaan.
Menghadapi siksaan yang demikian di Yerusalem, bisa diduga bahwa Rasul Paulus pasti mengalami kecemasan dan kegelisahan tentang apa yang akan terjadi atas dirinya, apakah ia akan sampai di Roma untuk membawa berita Injil ?, atau ia akan mati di Yerusalam? sebagaimana telah dinubuatkan oleh Agabus, sebelum Rasul Paulus berangkat ke Yerusalem. Didalam kecemasannya itu Tuhan hadir memberi penguatan dan peneguhan bahwa Paulus akan bersaksi membawa berita Injil sampai ke Roma.
Sahabat Alkitab, sebagai orang Kristen kita diajar untuk kuat, berani dan cerdik dalam menghadapi tekanan-tekanan dalam hidup beriman. Dunia akan terus menguji kesaksian iman kita dengan ketakutan, kecemasan. Namun sepanjang kita terus membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan, mengandalkan Tuhan, percaya akan kekuatan kuasaNya, pertolongan Tuhan akan selalu hadir dan Tuhan berdiri di sisi kita. JanjiNya di Yohanes 14:16 dan 17, “ *_Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu_*. Janji itu diberikan untuk kita anak-anakNya.
Salam Alkitab untuk semua.