Tugas dari lawan adalah menjatuhkan dan membunuh, ini yang sedang dirasakan oleh Paulus karena dia merupakan lawan dari komplotan tsb sehingga mereka memiliki rencana untuk membunuh Paulus. Kehidupan kita diperhadapkan dengan orang-orang yang berusaha menjatuhkan kita, banyak hal dilakukan untuk membuat kita terpuruk.
Lawan-lawan Paulus yang fanatik, kini melancarkan usaha yang lain untuk menyingkirkannya. Sekelompok orang Yahudi yang berjumlah sekitar empat puluh orang, mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan, atau minum sebelum berhasil membunuh Paulus. Besarnya fanatisme mereka ini dapat dilihat, karena pelaksanaan rencana ini pasti berarti banyak di antara mereka akan tewas di tangan para prajurit yang melindungi Paulus. Meskipun begitu, risiko ini tidak menghalangi orang-orang yang fanatik ini.
Para imam diharapkan mengadakan suatu pertemuan dewan, yang akan meminta kepala pasukan membawa Paulus untuk kedua kalinya ke hadapan sidang Sanhedrin, dengan alasan mereka ingin mengetahui fakta-fakta terkait secara lebih jelas. Orang-orang Yahudi yang berkomplot, akan menghadang Paulus dan para pengawal Romawi ketika mereka berada di antara Menara Antonia dan ruang sidang, untuk membunuhnya.
Namun rencana ini gagal total karena pertolongan Tuhan. Tuhan memakai cara untuk menolong kita, sama seperti dalam konteks ini pertolongan Paulus melalui dua ratus orang prajurit, tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata serta surat dari kepala pasukan.
Kita tidak perlu tahu bagaimana cara Tuhan menolong kita, yang kita harus percaya adalah bahwa Tuhan pasti tolong kita, cara Tuhan banyak diluar cara yang kita duga-duga. Apapun yang saat ini menjadi masalah kita, percayalah bahwa Tuhan selalu punya cara untuk membuka jalan, yang kita perlu adalah hanya percaya Tuhan.
Salam Alkitab Untuk Semua