Pertemuan menjadi sebuah momen yang penuh misteri. Marilah kita renungkan, kenapa saya bisa berjumpa dengan rekan-rekan kerja saya saat ini hingga menjalin relasi denganny atau perjumpaan dengan rekan-rekan di sekolah, gereja maupun lingkungan hidup keseharian saya yang lainnya? Apakah saya pernah merencanakan sejak lama tentang siapa yang akan saya kenal beserta waktu dan lokasi kejadiannya? Nampaknya, tidak ada seorang manusia pun yang mampu mengatur, apalagi secara pasti, seluruh pertemuan yang terjadi dalam kehidupannya. Kita pun perlu menyadari bahwa setiap pertemuan dengan orang-orang yang kita alami hingga saat ini selalu memberikan dampak, entah sedikit atau banyak, entah buruk atau baik, pada diri kita sendiri. Bahkan, pertemuan yang kita anggap terlalu remeh.
Pertemuan yang terjadi antara Simeon dengan Yesus pun menjadi contoh sebuah misteri momen yang mengubahkan. Pertama, perjumpaan itu terjadi bukan karena perencanaan yang disengaja oleh Simeon dan Maria-Yusuf. Memang, kedua orang tua Yesus berkewajiban untuk membawa Yesus, yang sedang berumur delapan hari, untuk disunat ke Bait Allah. Namun, tidak ada intensi khusus untuk mempertemukan Yesus dengan Simeon. Semuanya terjadi hanya karena bimbingan Roh Kudus yang mengarahkan Simeon, Maria dan Yusuf. Kedua, perjumpaan itu telah berdampak besar bagi Simeon, yakni dia boleh merasakan penggenapan atas seluruh penantian penghiburan (bdk. Ayat 25) dan atas seluruh antusiasmenya terhadap berita yang telah dinyatakan oleh Roh Kudus mengenai hadirnya sang Juruselamat. Itulah mengapa, Simeon memberikan puji-pujian kepada Allah sembari menyambut Yesus di Bait Allah. Ketiga, perjumpaan itu juga membawa dampak pada diri Maria dan Yusuf yang digambarkan semakin terheran-heran atas afirmasi kuasa Yesus sebagai pembawa damai sejahtera dan penggenapan atas seluruh tulisan para nabi Israel.
Sahabat Alkitab, firman Tuhan pada hari ini hendaknya membangkitkan kesadaran pada diri kita untuk menghargai setiap perjumpaan yang kita alami dalam sepanjang kehidupan ini. Kita mungkin tidak terlalu menganggap penting berbagai perjumpaan yang kita alami, terkhusus pada momen-momen yang sangat tidak disengaja dan terkesan remeh. Padahal, jika kita berusaha untuk memikirkan, merenungkan dan memaknai perjumpaan itu, maka akan semakin besar peluang kita untuk mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga yang dapat membantu kita untuk semakin bertumbuh. Percayalah, bahwa Tuhan dapat membentuk kita melalui beragam peristiwa menarik, termasuk setiap perjumpaan dengan orang-orang yang selama ini kita anggap sebagai momen yang biasa saja.