Jabatan seharusnya dipahami sebagai sebuah amanah yang diberikan Tuhan. Bila dipahami demikian, maka seharusnya setiap pemegang jabatan akan sangat berhati-hati untuk menjaga amanah tersebut dengan tidak mengambil kesempatan untuk menguntungkan diri sendiri. Namun, dalam beberapa kasus yang terjadi, tidak sedikit pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk memuaskan keinginan diri sendiri atau kelompoknya. Ada yang memang melakukannya secara terang-terangan, ada juga yang ‘bermain’ secara halus.
Ayat hari ini berisi percakapan seorang Raja, yakni Daud dengan seorang pengirik gandum bernama Ornan. Dalam percakapan itu, Daud mengutarakan keinginannya untuk menjadikan tempat pengirikan Ornan menjadi tempat dibangunnya Bait Allah. Ini adalah permintaan dari seorang Raja, Pimpinan tertinggi dari sebuah negara. Dengan jabatan itu, tidak ada rakyat yang berani membantah kehendak sang Raja. Dan hal itulah yang dipahami oleh Ornan. Karena Raja menginginkan hal itu maka dia memberikannya tanpa berani melakukan tawar menawar apalagi menentukan harga jual.
Sahabat Alkitab, peluang-peluang seperti ini mungkin pernah hadir atau akan hadir dalam kehidupan kita. Dengan jabatan yang kita miliki saat ini, kita bisa saja berpikir melakukan hal tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih padahal hal tersebut merugikan orang lain. Namun, sikap Daud di ayat 24 kiranya menjadi sikap kita saat diperhadapkan dengan kondisi demikian, “Aku akan membelinya dengan harga penuh, sebab aku tidak mau mengambil milikmu untuk Tuhan dan mempersembahkan korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa”. Sanggupkah kita melakukannya?
Salam alkitab untuk semua.