Setiap orang pasti merindukan adanya kebahagiaan di dalam keluarganya. Di dalam kebahagiaan yang dirindukan ini tentunya selalu ada kasih sayang antara orangtua dan anaknya. Terkadang kasih sayang dinyatakan lewat nasihat ataupun teguran. Nasihat disampaikan dengan sikap lembut dan penuh kasih sayang, tetapi tidak jarang pula dengan sikap keras dan tegas. Meskipun disampaikan dengan cara yang berbeda, sebuah nasihat orangtua selalu memiliki tujuan yang baik bagi anaknya.
Dalam bacaan kali ini, kita dapat melihat sebuah nasehat dan peringatan orangtua yang disampaikan kepada anaknya. Sebuah perintah untuk mendengarkan didikan dan tidak menyia-nyiakan ajaran yang diberikan dan tidak mudah terpengaruh oleh bujukan untuk melakukan suatu tindakan dosa. Ada dua pertanyaan yang dapat kita renungkan.
Pertama, sebagai seorang anak apakah benar-benar dapat mendengarkan nasihat dan peringatan dari orangtua? Sejujurnya, banyak orang yang tidak mau dengan sebuah nasihat, apalagi jika disampaikan dengan sikap keras dan tegas. Nasihat sering dianggap kuno, bahkan mungkin merepotkan untuk zaman saat ini.
Sebagai anak, kita harus menyadari bahwa nasihat dan teguran yang sampaikan orang tua menjadi bekal yang penting dalam menjalani kehidupan ini. Dalam ayat 9, kita dapat melihat berkat dari sebuah ketaatan dalam mendengarkan didikan dan ajaran, ‘karangan bunga yang indah bagi kepalamu dan suatu kalung bagi lehermu’. Sebuah kehormatan yang akan diterima.
Kedua, sebagai orang tua, apakah sudah memberikan nasihat dan ajaran yang benar bagi anak kita? Orang tua memiliki tanggungjawab penuh menuntun anaknya dalam nasihat dan ajaran Tuhan (Efesus 6:4). Tidak hanya sekedar mendewasakan secara jasmani, tetapi juga rohaninya.
Nasihat itu harus ada di dalam sebuah keluarga. Mari minta tutuntunan dari Allah agar dimampukan untuk melaksanakan kewajiban dan tanggungjawab kita sebagai seorang orang tua ataupun sebagai anak. Jadikan keluarga menjadi tempat yang penuh dengan rasa kehangatan dan kasih sayang.
Salam Alkitab Untuk Semua