Komplotan untuk melawan Yesus

Renungan Harian | 25 April 2021

Komplotan untuk melawan Yesus

Perikop yang baru saja kita baca/dengarkan merupakan kelanjutan dari peristiwa mujizat yang Yesus lakukan dengan membangkitkan Lazarus. Imam-imam dan orang-orang farisi, yang sudah menentang Yesus di bagian-bagian sebelumnya (5:18; 8:59, 10:31), pun dicatat semakin gelisah disebabkan oleh banyaknya mujizat yang Yesus lakukan (ay. 47). Kekhawatiran mereka cukup beralasan, karena kepercayaan rakyat kepada Yesus dapat berakibat kepada ketidakpercayaan kepada para imam. Hilangnya kepercayaan dari rakyat secara tidak langsung menjadi simbol bahwa para imam kehilangan kuasa atas umat-Nya dan dapat menjadi simbol ketidakstabilan politik bagi kekaisaran Roma. Itu sebabnya mereka khawatir Roma akan datang merampas tempat suci dan rakyat mereka (ay. 48). Masalah ini kemudian meruncing dalam pernyataan Imam Besar Kayafas tentang kematian satu orang yang lebih baik ketimbang kehancuran seluruh bangsa (ay. 50). Hal ini merupakan semacam prinsip keputusan-keputusan yang cukup popular di kalangan orang Yahudi pada masa itu. Tentunya, melihat ancaman terhadap kekuasaannya, pernyataan Kayafas tidak berasal dari sebuah prinsip moral, tetapi lebih kepada pertimbangan kegentingan masalah yang ia hadapi.

 

Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan, tidak jarang perilaku dan berbagai keputusan-keputusan kita dalam hidup pun sering kita ambil pada saat kita merasa ada ancaman-ancaman yang sedang datang untuk mengacaukan atau bahkan meniadakan ‘keadaan’ hidup kita. Bahkan, keadaan yang juga mungkin sering kita alami adalah berbagai keputusan harus kita ambil saat sepertinya ada yang mengancam ‘zona nyaman’ kita. Di saat-saat seperti itu, tentu sangat wajar kalau kemudian berbagai upaya kita lakukan sebagai bentuk pertahanan diri. Tak aneh jika kemudian kemudian kita memutuskan untuk pertama-tama melindungi diri sendiri, keluarga, bahkan juga posisi, jabatan, harta, kekuasaan, dll.

 

Masalah timbul ketika usaha perlindungan diri itu kita lakukan dengan cara mengorbankan kebenaran-kebenaran yang ada di depan mata. Seperti halnya kelompok elit Yahudi pada masa itu yang telah melihat berbagai mujizat yang dilakukan Yesus, namun tetap menutup mata mereka terhadap kemungkinan bahwa Yesuslah Sang Kebenaran sejati. Alhasil, mereka berusaha melenyapkan Dia demi melindungi kepentingan kekuasaan mereka. Hal ini mengingatkan kita agar kita tidak menutup diri dari kebenaran dan keadilan yang hadir di depan kita, sehingga kita tidak mengorbankan nilai-nilai penting kehidupan itu hanya demi melindungi kepentingan diri sendiri yang bisa jadi adalah hal-hal yang semu. Semoga Tuhan menolong kita.

 

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia