Pada umumnya tidak ada yang menyukai kegelapan. Saat malam hari kita menyalakan lampu agar dapat mengusir kegelapan menjadi terang, sehingga semuanya dapat terlihat dengan jelas. Tak heran jika listrik padam membuatkan seseorang menjadi kesal. Tetapi begitu kembali menyala, sontak bersorak bahagia.
Terang mejadi hal yang sangat dibutuhkan untuk mengusir kegelapan. Dalam teks yang kita baca, sedang mengambarkan sebuah keadaan atau situasi yang tidak baik. Bumi dipenuhi dengan kegelapan dan kekelaman yang membuat bangsa-bangsa hidup dalam penderitaan (ay.2). Dalam situasi seperti ini, Allah mengeluarkan seruan kepada umat-Nya untuk bangkit, menjadi teranglah, sebab kemuliaan Allah terbit atas mereka (ay. 1). Ini adalah pengharapan untuk terlepas dari kegelapan, sekaligus menjadi perintah untuk bangkit dari keterpurukan dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Israel yang telah menerima terang dari kemuliaan Allah diharapkan juga dapat membagikan terang itu kepada bangsa-bangsa lain.
Demikian juga kita, sudah menerima terang dari Kristus. Kita memiliki mandat yang sama, yaitu menjadi terang bagi sesama. Ini adalah panggilan hidup orang percaya. ‘Kamu adalah terang Dunia’ matius 5:14. Menjadi berkat seharusnya bukanlah menjadi pilihan lagi bagi kita, melainkan bagian yang melekat dari panggilan itu dan menjadi sifat terang itu sendiri yang memberikan sinar. Tidak ada alasan menyimpan berkat Tuhan untuk diri kita sendiri, tetapi Allah menginginkan kita untuk menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan.
Hari-hari ini kita melihat banyak orang yang mengalami penderitaan akibat dari pandemik. Ekonomi semakin sulit, mereka yang terpapar hidup dalam ketakutan dan kekuatiran. Dalam keadaan ini, mari jadilah terang bagi mereka. Memberikan dukungan dan kepedulian, bukan malah mengucilkan mereka. Disaat-saat seperti inilah terang itu dibutuhkan. Jadilah terang yang bermanfaat bagi banyak orang.
Salam Alkitab Untuk Semua