Setiap manusia tentu pernah disakiti, dan juga menjadi pelaku dan menyakiti sesamanya. Dosa membuat manusia menjadi tidak lagi sempurna sehingga menciptakan "monster" yang bekerja untuk menyakiti orang lain. Bahkan tak jarang manusia saling menindas satu dengan yang lain hanya untuk mendapatkan kepuasan semu. Lalu apakah semua manusia adalah jahat? Tentu tidak. Manusia mempunyai kemampuan yang sempurna dibandingkan makhluk ciptaan yang lain.

Manusia diberi akal budi untuk mampu berpikir, dan bertindak tidak hanya berdasar logika namun juga berpengang pada konsep emosional/perasaan. Setiap manusia memiliki kemampuan emosional yang pada akhirnya akan menentukan apakah ia dapat menjadi jahat atau memilih menjadi manusia yang hidup benar dengan menjadikan kasih sebagai aturan mutlak dalam menjalin relasi dengan sesama. Kita diberi pilihan, mau menjadi manusia yang baik atau jahat.

Sejalan dengan pemahaman ini, tentunya agama menjadi salah satu pilar yang dapat menyokong sikap dan perilaku manusia, dan menjadi pedoman bagi kita untuk bersikap dalam masyarakat sosial. Dalam firman Tuhan yang kita baca saat ini, sebagai seorang kristen sangat jelas bahwa Tuhan ada untuk orang yang benar. Tuhan berdiri dan akan membela orang yang benar. Jangan sekali-kali kita berasumsi bahwa luka yang kita berikan kepada orang lain tidak akan menimpa kita.

Sekali waktu perbuatan kita akan mendapatkan balasan, apakah balasan itu mendatangkan sukacita atau justru membawa malapetaka. Sebagai umat-Nya, Tuhan Allah telah memberi sebuah petunjuk kepada kita melalui firman-Nya. Tuhan telah mengambil sebuah tindakan bahwa Ia akan berdiri untuk orang yang benar. Ia tidak akan segan untuk melawan bahkan memberi teguran serta hukuman bagi mereka yang memilih menjadi si jahat. Sekarang, menjadi bagian dari kita untuk memustukan posisi kita; menjadi pihak yang dibela oleh Allah atau memilih sisi negatif dan menjadi perundung bagi orang lain.

Salam Alkitab Untuk Semua