Persoalan yang kita hadapi sering mengikat diri kita, membelenggu dengan kuat sehingga kita merasa kuatir dan kecewa oleh karena masalah persoalan yang melilit kita membuat sesak dan tidak merasa bahwa kita tidak akan menemukan jalan keluar dan pertolongan, masalah yang terlalu berat dan kita membutuhkankan uluran tangan untuk menemukan solusinya.
Dalam nats yang kita baca, hal yang sama dirasakan oleh Daud (18-5) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, (18-6) tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. Tetapi apa yang dilakukan oleh Daud? Pada ayat (18-7) Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ketelinga-Nya.
Daud percaya bahwa jalan keluar dan solusi terbaik hanya berlindung pada Tuhan dan meminta pertolongan kepada Tuhan (18-3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Daud tidak mencari alternative lain justru dalam kesesakan dia berlindung kepada Tuhan. Sudah selayaknya kita pun harus begitu, dalam masalah persoalan yang kita hadapi, kita harus yakin bahwa pasti ada jalan dari Tuhan, bukan kecewa kepada Tuhan atau menyalahkan diri sendiri dan mencari alternative lain yang salah. Tetapi yakin dan percayalah jalan Tuhan adalah yang terbaik, Ia akan memberikan kepada kita perlindungan dan jalan keluar.
Salam Alkitab Untuk Semua