Pembagian tanah merupakan upacara keagamaan yang dipimpin oleh imam besar bersama dengan Yosua dan pemimpin suku ( lihat Bil. 34 :16 – 29). Imam Eleazar membuang undi untuk mengetahui apa yang dikehendaki Allah terhadap bangsa Israel sehubungan dengan pembagian tanah itu. Hal ini dilakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
Adapun Kaleb, salah satu dari para pengintai yang dikirim untuk mengintai tanah Kanaan, telah dengan jujur melakukan sepenuhnya apa yang diperintahkan Musa dan menunggu penggenapan janji Tuhan kepadanya bahwa dia akan menerima bagian tanah Kanaan menjadi milik pusaka keluarganya. Kaleb telah menunggu selama 45 tahun untuk menerima janji Tuhan ini. Di masa penantiannya itu, dia tetap menjadi hamba yang setia dan mengikut Tuhan sepenuh hati sehingga merupakan sebuah hal lumrah ketika pembagian tanah dilakukan, dia bersuara untuk meminta apa yang telah dijanjikan kepadanya.
Sahabat Alkitab, bacaan saat ini mengingatkan bahwa siapapun kita dalam kehidupan sehari-hari, kita layak menerima penghargaan atas hal baik yang telah kita lakukan. Sebagaimana Kaleb menerima pembagian tanah atas kesetiaannya menjadi hamba Tuhan, maka kita pun demikian. Mungkin penghargaan di masa kini tidak dalam bentuk tanah seperti dalam bacaan kita namun dalam hal-hal lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dilakukan serta diterima.
Yang juga harus digaris bawahi adalah kata “kesetiaan” yang berarti apapun yang terjadi kita harus berpegang teguh pada komitmen untuk melayani Tuhan dengan sepenuh tanpa mementingkan diri kita sendiri. Mari kita terus menjadi hamba-Nya yang setia dan tidak menahan kebaikan kepada mereka yang berhak untuk memperolehnya. Tuhan Menolong kita.
Salam Alkitab Untuk Semua.