Para pemimpin agama Yahudi solah-olah tidak pernah puas menguji Yesus dengan berbagai pertanyaan. Ahli Taurat bersama orang-orang Saduki berulang kali mengangkat sebuah isu dan mempertanyakan pendapat atau jawaban Yesus akan hal itu. Tujuannya bukanlah untuk mendapat pemahaman yang lebih mendalam namun justru untuk menguji pemahaman Yesus dan mencari celah kesalahan didalamnya.
Kali ini, isu yang diangkat mengenai perintah yang terutama. Mereka ingin menguji Yesus apakah Ia menghargai hukum Musa sebagaimana diketahui bahwa orang Yahudi sangat meninggikan hukum tersebut sebagai pedoman mereka menjalani kehidupan peribadatan dan juga kehidupan sosial bermasyarakat. Jawaban Yesus yang terkesan merendahkan atau tidak sesuai dengan Hukum Musa akan menjadi celah yang sangat kuat untuk menggiring tuduhan bahwa Yesus mengajarkan hal yang sesat. Jawaban yang diberikan Yesus kepada mereka merupakan jawaban telak, hukum yang terutama adalah "mengasihi Tuhan dan hukum yang sama dengan itu adalah mengasihi sesama". Yesus menegaskan bahwa tidak ada hukum yang lebih utama daripada kedua hukum tersebut.
Sahabat Alkitab, Kasih adalah inti dari kehidupan orang percaya. Begitu pentingnya kasih, sehingga Yohanes pernah mengatakan “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.” (1Yoh 3:14b). Kasih itu mencakup kasih kepada Tuhan dan sesama. Sepanjang hidupnya Yesus sangat menekankan tema kasih ini baik dalam pewartaan maupun tindakannya, kasih yang ditujukan kepada Allah dan juga kepada sesama. Mengasihi Allah haruslah dengan memberikan totalitas hidup kita (dengan hati, jiwa, akal budi dan kekuatan). Totalitas ini jugalah yang kita lakukan dalam mengasihi sesama. Tuhan kiranya menolong kita melakukannya.
Salam Alkitab Untuk Semua