Menjadi pelayan Tuhan merupakan anugerah yang patut disyukuri sekalipun memikul tanggung jawab yang tidak ringan. Hidup seorang pelayan Tuhan akan menjadi sorotan bagi banyak orang, perilaku, perkataan, dan setiap keputusan akan dilihat dan dinilai oleh banyak orang. Sehingga seorang pelayan Tuhan perlu memiliki ketahanan dan kestabilan mental serta emosi.
Dalam kisah penyaliban Yesus yang kita baca dari nats firman Tuhan hari ini kita dapat melihat bagaimana penderitaan yang dialami oleh Yesus. Dengan tubuh yang sudah sangat lelah dan terluka, Dia harus memikul kayu salib-Nya. Lalu, ditambah lagi dengan berbagai olok-olokan dari orang-orang banyak di saat itu. Dan orang-orang terdekat Yesus pun hanya mampu melihat tanpa dapat berbuat apa-apa. Fisik dan mental Yesus sangat lelah dan terluka pastinya. Yesus bisa saja sedikit mengurangi rasa sakit penderitaan-Nya jika Dia meminum anggur bercampur mur yang diberikan, tetapi Dia menolak. Yesus tetap teguh terhadap misi yang Dia jalankan sekalipun menyakitkan. Dia tidak banyak bicara, hanya berseru kepada Bapa-Nya.
Sahabat Alkitab, dari peristiwa ini kita dapat belajar bagaimana keteguhan hati Yesus menjalankan misi-Nya. Dia tidak mengambil jalan pintas, Dia tidak berusaha mengurangi rasa sakit-Nya, Dia rela disesah, diolok, bahkan sampai disalibkan. Jika kita pernah mengalami bahkan mungkin saat ini sedang mengalami berbagai ujian dan tantangan dalam menjalankan pelayanan, kiranya kisah penyaliban Yesus ini dapat kembali menyemangati dan meneguhkan hati kita. Apapun perbuatan dan keputusan baik yang kita buat, akan ada saja orang-orang yang berkomentar negatif, mengolok-olok, bahkan memfitnah. Dan di saat kita membutuhkan teman, kita hanya melihat mereka diam tanpa dapat berbuat apa-apa. Di saat-saat seperti inilah kita seharusnya memandang Allah dan berseru kepada-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua