Ada tertulis di dalam Amsal 4:23 yang bunyinya demikian, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. Jika isi hati kita diisi dengan kebaikan dari firman Tuhan, akan memancarkan sikap hidup sebagai orang Kristen yang baik, tetapi jika hati kita dikuasai kegelapan akan memancarkan sikap-sikap yang buruk. Perbandingannya dapat kita lihat di Galatia 5:19-23. Jelas dikatakan orang-orang yang maunya hanya menuruti keinginan dagingnya saja akan terlihat dari perbuatannya yang suka berselisih, iri hati, dan mementingkan diri sendiri. Namun, orang-orang yang hatinya dikuasai oleh Roh akan terlihat sebagai orang-orang yang mengedepankan kasih, damai sejahtera, kesabaran.
Pada peristiwa Yesus dibawa ke hadapan Pilatus, kita dapat belajar dari situasi yang terjadi dari beberapa tokoh yang terdapat disitu. Pilatus, seorang penguasa saat itu tidak mau kehilangan popularitasnya. Dia tahu bahwa tidak ada kesalahan yang diperbuat oleh Yesus, tetapi oleh karena ada desakan dari orang banyak, dia menuruti apa kemauan orang banyak tersebut walau harus mengorbankan kebenaran. Dia tidak peduli, asal dia tidak terganggu dan popularitasnya tidak hilang. Para pemimpin agama yang karena dengki menyerahkan Yesus kepada Pilatus dengan berbagai tuduhan agar Yesus ditangkap dan dihukum. Dan hal yang menyedihkan lainnya adalah karena rasa dengki tersebut sudah menutup hati mereka, di saat ada pilihan untuk membebaskan salah seorang tawanan, mereka lebih memilih Barabas untuk dibebaskan padahal dia adalah nyata seorang penjahat kriminal. Namun, Yesus tidak memberontak ketika diperlakukan tidak adil. Dia tahu harus menanggung itu semua oleh karena kasih-Nya kepada kita.
Sahabat Alkitab, pada renungan hari ini kiranya hati kita tersentuh. Jangan keraskan hati kita, dan terimalah jamahan dari Roh Kudus agar hidup kita tenang dan damai sejahtera. Biarlah firman Tuhan senantiasa menerangi hati kita.
Salam Alkitab Untuk Semua