Perikop ini diawali oleh sebuah tindakan inisiatif TUHAN dengan intensi yang penuh kasih terhadap Sara dan Abraham. Terdapat dua frasa kunci pada ayat 1 yang menjadi benang merah ketujuh ayat ini, bahkan juga bagi seluruh kehidupan Sara-Abraham dan setiap umat TUHAN, yakni ‘TUHAN memperhatikan’ dan ‘TUHAN melakukan’. Mengapa demikian? Pertama, secara pertimbangan manusiawi, kondisi fisik Sara sudah tidak memungkinkan untuk mengandung, namun ternyata ia dapat mengalaminya dan melahirkan dengan sehat. Kedua, kehamilan dan persalinan Sara menjadi peristiwa yang begitu dirindukan oleh pasangan suami ini. Diperlukan waktu sekitar 100 tahun lamanya bagi Abraham dan Sara untuk dapat menikmati peristiwa besar tersebut. Sungguh sebuah penantian melelahkan yang penuh dengan dinamika emosional serta spiritual. Dan, itu semua terjadi karena TUHAN yang memperhatikan dan melakukannya untuk mereka. Kehamilan Sara bukanlah hasil usaha dan kerja personal Abraham-Sara, melainkan semata-mata karena perhatian TUHAN. Itulah tindakan inisiatif kasih TUHAN yang nyata bagi mereka. Secara implisit, Sara pun mengakuinya dalam perkataan, “Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku.” Meskipun demikian, diperlukan proses yang tidak mudah untuk dilalui dalam mengalami perhatian dan tindakan TUHAN.
Pengalaman Abraham dan Sara semestinya cukup bagi kita untuk memaknai peran TUHAN dalam hidup sebagai orang yang bergantung kepada-Nya. Hidup kita hanya bergantung kepada perhatian dan tindakan inisiatif TUHAN. Prosesnya memang sulit dan tidak jarang sangat melelahkan emosi dan iman. Atau, ada juga momen dimana tindakan TUHAN membuat kita ‘tertawa’ karena kesulitan untuk mempercayainya. Itu semua karena masa depan selalu menjadi misteri yang tak tergapai oleh keterbatan kita sebagai manusia. Namun, biarlah hati dan pikiran kita selalu siap untuk menjalani kehidupan, sembari mengingat bahwa anda dan saya berada dalam perhatian-Nya serta alamilah tindakan TUHAN.
Salam Alkitab Untuk Semua