Berada pada posisi yang lemah tentulah tidak menyenangkan. Keterpurukan bukan sesuatu yang dapat dibanggakan di hadapan khalayak ramai. Hampir dipastikan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang secara sengaja dan sadar mengambil keputusan untuk hidup dalam ketertindasan. Seruan hati pemazmur dalam ayat-ayat ini sudah menunjukkan secara jelas mengenai kegelisahan dan keresahan hatinya sebagai pihak yang diintimidasi, diremehkan dan dilecehkan oleh musuh-musuh di sektiarnya. Namun, iman dan pengharapannya kepada TUHAN tidaklah padam melainkan ia semakin memusatkan hati dan pikirannya kepada TUHAN.
Permohonan pemazmur agar TUHAN segera bertindak perlu kita baca dengan lebih berhati-hati. Permohonan itu bukan sedang memaksa TUHAN agar bertindak sesuai dengan kehendak dan waktu menurut pertimbangannya si pemazmur, melainkan menunjukkan betapa besar kerinduannya sebagai manusia yang bergantung penuh kepadda pertolongan TUHAN. Permohonan itu juga tidak menunjukkan besarnya dendam yang ada pada diri si pemazmur atas orang-orang yang merendahkannya. Justru, permohonan itu menjadi sebuah deklarasi iman tentang peran TUHAN yang dapat bertindak secara teramat istimewa. Pemazmur ingin menunjukkan bahwa kuasa TUHAN dapat membalikkan situasi-kondisi. Orang lemah yang sedang terpuruk seperti ia pun akan mengalami pemulihan hanya karena tindakan TUHAN dan tidak ada yang dapat mengghalangi itu semua terjadi di dalam kehendak TUHAN.
Sahabat Alkitab, TUHAN menunjukkan kasih dan kesetiaannya dalam keadilan dan kebenaran-Nya bagi setiap umat yang tetap menaruh harap kepada-Nya. Kiranya kita mampu mempertahankan iman dan percaya di tengah berbagai kesulitan dan susahnya perjuangan kehidupan, TUHAN menyertai kita.
Salam Alkitab Untuk Semua