Para penduduk Yabesh-Gilead tidak membiarkan mayat raja Israel diperlakukan secara hina oleh para orang Filistin. Itulah sebabnya, orang-orang yang gagah perkasa dari mereka segera mengabil mayat Saul dan anak-anaknya untuk melakukan penghormatan dalam upacara kematian yang layak bagi keluarga kerajaan.
Terlepas dari segala kesalahan dan dosa yang Saul lakukan di dalam narasi-narasi kitab 1 Samuel, Saul tetap dianggap layak untuk mendapatkan penghormatan terakhir yang layak sebagai seorang raja. Tindakan para penduduk Yabesh-Gilead ini pun menjadi relevan dengan sikap hormat yang selalu ditunjukkan oleh Daud bagi Saul. Kita sudah melihat bagaimana Daud berulang kali memberikan hormat atas tahbisan raja yang Saul dapatkan. Daud selalu menahan diri untuk tidak membunuh Saul, meski ia berkali-kali memiliki kesempatan dengan cara yang mudah untuk melakukannya. Daud dan penduduk Yabesh-Gilead menjadi contoh orang-orang yang mampu memberikan hormat bagi Saul.
Di dalam kehidupan keseharian yang kita jalani, tidak jarang kita diperhadapkan pada pilihan untuk memberikan hormat atau merendahkan orang lain. Sejumlah hal kita gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memberikannya bagi mereka, entah itu status, harta yang ia miliki, jabatan, maupun berbagai hal lainnya yang berhubungan langsung dengan diri kita. Hal yang disayangkan adalah tidak sedikit orang yang memberikan hormat bagi orang lain hanya karena dianggap setara atau bahkan lebih dari pada dirinya, sedangkan ia tidak memberikan hormat kepada seseorang yang dianggap lebih rendah dari padanya. Sikap ini tentu bukanlah sebuah gaya hidup yang mencerminkan kasih TUHAN dan tidak bertanggung-jawab secara teologis.
Terdapat cukup banyak nasihat dan perintah di dalam Alkitab yang menjadi panduan praktis bagi umat untuk saling mengasihi dan menghormati. Bahkan, dalam konteks tindakan penduduk Yabesh-Gilead maupun perilaku Daud, penghormatan yang mereka tunjukkan sekaligus menjadi cerminan kasih kepada Saul. Artinya, pada saat kita menghormati seseorang berarti kita juga sedang menunjukkan kasih kepadanya.
Sahabat Alkitab, kita hidup di tengah lingkungan masyarakat yang beragam, entah secara suku, agama, ras maupun bahasa. Oleh sebab itu, sikap saling menghormati pun menjadi aspek yang dibutuhkan demi menciptakan lingkungan hidup yang penuh kasih. Apakah anda siap membagikannya?