"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” adalah sebuah slogan yang ingin menekankan pentingnya membangun keutuhan dalam komunitas. Tentu saja di dalam upaya membangun persatuan tersebut terdapat banyak aspek yang perlu dipenuhi, seperti solidaritas rasa dan kesediaan untuk menanggung beban. Paling tidak kedua hal itu akan sangat berdampak pada kekuatan dan keutuhan sebuah komunitas demi mengalami pertumbuhan yang kokoh. Hal ini jugalah yang muncul dalam nasihan Yitro kepada Musa terkait penatalayanan bangsa Israel.
Setelah kemarin kita merenungkan tentang dampak komunitas terhadap pertumbuhan iman dan karakter setiap individu yang ada di dalamnya, sekarang kita pun diperhadapkan pada pembelajaran tentang pentingnya kehadiran individu yang membangun komunitas. Nasihat Yitro kepada Musa telah memberikan nilai-nilai pembangunan komunitas melalui solidaritas rasa dan kesediaan untuk menanggung beban. Hal ini dia hasilkan berdasarkan kenyataan cara Musa melayani bangsa tersebut yang menurut penilainnya justru sebagai hal yang tidak sehat. Menurut Yitro, Musa akan kelelahan karena menanggung beban sendirian dan rakyat akan kelelahan karena menunggu terlalu lama. Melalui tim pemimpin yang akan dibentuk Musa pun akan mendapatkan dukungan melalui solidaritas para pemimpin dalam merasakan dan menanggun beban bersama.
Sahabat Alkitab, nilai pembelajaran dari nasihat Yitro ini pun perlu kita terapkan ke dalam hidup berkomunitas mulai dari keluarga, bergereja, lingkungan pekerjaan, relasi persahabatan hingga hidup bermasyarakat. Agaknya kita perlu menyadari bahwa perpecahan komuntias dapat terjadi akibat ketidakmampuan beberapa individu yang merasa terasing dan terbeban di tengah komunitas tersebut. Itulah mengapa, membangun solidaritas dan kesediaan menanggung beban juga menjadi bagian dari wujud ketaatan beriman yang menghadirkan kasih TUHAN bagi sesama.