Beberapa contoh praktis lainnya yang diungkapkan oleh Paulus tentang bagaimana seharusnya jemaat Efesus hidup sebagai orang yang telah ditebus dan dibaharui oleh Kristus. Sebagai manusia baru, tidak lagi mencuri melainkan bekerja dan mendapat nafkah dengan jujur supaya dapat juga menolong orang yang berkekurangan. Dalam berbicara juga harus mengeluarkan perbendaharaan kata yang membangun, membina, dan juga menolong orang lain. Hilangkan juga sakit hati, dendam, marah, dan caci maki. Intinya jangan membuat Roh Kudus bersedih karena kejahatan dan keras hati, sebaliknya hiduplah dengan belas kasih kepada orang lain, dan saling mengampuni seperti Allah telah mengampuni di dalam Kristus.
Sahabat Alkitab, Roh Kudus adalah Pribadi, Ia memiliki perasaan dan emosi. Ia dapat bersedih ketika umat Allah, yaitu kita, yang sekalipun telah ditebus, mengenal, dan merasakan kasih Allah, namun masih hidup dalam dosa, menyakiti sesama, dan melakukan berbagai kejahatan. Ketika Roh Kudus mengingatkan atau menegur kita, maka indahkanlah itu. Karena Ia ingin menginsafkan kita dari segala dosa dan kejahatan, agar kita hidup berkenan di hadapan Allah. Dalam relasi dengan sesama, belas kasih dan pengampunan adalah hal yang harus kita kenakan pada diri kita karena akan selalu ada kemungkinan gesekan-gesekan dengan orang lain yang membuat luka, di mana kasih dan pengampunan adalah penawarnya.
Jika kita mengasihi Allah, maka yang kita lakukan adalah berupaya menyenangkan-Nya, bukan sebaliknya.
Salam Alkitab Untuk Semua