Hiduplah sebagai manusia baru adalah inti nasehat Paulus di sini. Menjadikan jemaat sebagai manusia baru adalah pekerjaan Allah dan itu sudah dikerjakan-Nya. Sekarang jemaat harus hidup sebagai mana keadaan manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah yaitu dengan tabiat yang benar, lurus dan suci. Salah satu contoh praktisnya adalah dalam hal marah. Jangan marah sampai menyebabkan dosa juga jangan sampai berlangsung sepanjang hari. Supaya Iblis tidak mendapat kesempatan untuk menyerang dan menjatuhkan.
Sahabat Alkitab, mengapa kemarahan menjadi salah satu contoh yang digunakan oleh Paulus untuk menunjukkan bagaimana manusia baru harus hidup? Marah mungkin adalah yang paling pertama kali manusia dapat lakukan bahkan sebelum kita dapat berjalan. Anak bayi sekalipun dapat menunjukkan bentuk emosi ini yaitu dengan menangis. Saat balita kita sudah bisa menunjukkannya dengan memukul, melempar barang, dan banyak bentuk lainnya. Lebih lagi yang dapat dilakukan oleh manusia dewasa. Marah dapat menyebabkan kita berdosa sekalipun kemarahan kita itu benar, untuk alasan, dan tujuan yang benar. Iblis bisa saja mendapatkan celah dari kemarahan kita untuk merusak hidup kita, relasi kita, dan merusak hidup orang lain. Karena itu, awaslah selalu, dan berhati-hatilah dalam marah dan jangan menyimpan kemarahan itu seharian. Manusia baru menjaga kesucian hidupnya juga dalam hal marah.
Mintalah Allah menjaga hati dan tindakan kita agar tidak berdosa ketika kita harus marah. Dan jadikanlah marah itu sebagai pilihan terakhir kita.
Salam Alkitab Untuk Semua