Musa adalah salah satu tokoh yang sangat dihargai dalam Yudaisme. Bahkan, ia juga dikenal sebagai tokoh atau nabi dengan peran yang sangat penting dan signifikan di dalam tradisi Yudaisme. Namun, meski Musa mendapatkan pengakuan yang begitu tinggi ternyata ia juga mengalami sebuah keterbatasan dalam mengelola kehidupan bangsa Israel. Keterbatasan itu tidak terletak pada kapabilitasnya dalam memimpin, melainkan pada luasnya lingkup kepemimpinannya. Itulah sebabnya, di dalam perikop ini terjadi sebuah narasi yang menampilkan awal pembentukan sistem pelayanan di tengah bangsa Israel.
Nasihat yang diberikan Yitro agar Musa membentuk sebuah tim pemimpin di sekitarnya telah memberikan pesan bahwa kepemimpinan yang baik dalam sebuah pelayanan tidak terletak pada citra seorang tokoh, melainkan pada efektivitas dalam mengelola dan melayani umat. Secara teoritis, sekarang konsep kepemimpinan ini dikenal sebagai shared leadership atau kepemimpinan berbagi yang mendistribusikan tanggung-jawab kepemimpinan ke dalam beberapa tokoh. Model kepemimpinan ini berfokus kepada organisasi atau komunitas dibanding tokoh para pemimpin tersebut. Model inilah yang menurut Yitro adalah hal yang dibutuhkan oleh Musa agar kepemimpinannya dapat membangun komunitas Israel secara efektif.
Pembentukan tim pemimpin bangsa Israel ini juga dilakukan secara sangat terkonsep dan dirancang dengan mendasarkan pada nilai-nilai hidup benar di hadapan TUHAN. Itulah sebabnya, kita dapat melihat adanya standar kompetensi iman yang perlu dimiliki oleh setiap calon pemimpin tersebut. Hal ini bukan dimaksudkan untuk mendiskriminasi, melainkan untuk membangun kualitas hidup seorang pemimpin yang diharapkan juga akan memengaruhi kehidupan iman umat yang dipimpin.
Sahabat Alkitab, dari narasi Alkitab hari ini kita telah mempelajari dua hal yaitu: saling mendukung dan membangun demi menciptakan hidup pelayanan maupun hidup bersama yang efektif dan pentingnya menjaga kualitas iman yang berdampak adalah wujud iman dalam hidup berkomunitas. Hal ini dapat kita terapkan dari hidup berkeluarga, lingkungan pekerjaan, konteks pelayanan di gereja maupun hidup bermasyarakat. Kiranya TUHAN menolong dan menyertai.