Seorang saksi memiliki peranan yang sangat besar dalam penentuan sebuah perkara. Semua perkataannya akan sangat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan yang diberikan terhadap masalah yang terjadi serta membutuhkan keterangan yang sejelas-jelasnya. Itulah mengapa, setiap orang yang berperan sebagai saksi perlu membuat sumpah untuk mengatakan sebagaimana adanya sesuai dengan kenyataan yang ia dapatkan tanpa ada dusta sedikit pun. Seorang saksi yang mengucapkan tidak sesuai fakta pun berpotensi untuk mendapatkan hukuman yang tidak ringan. Oleh sebab itu, kejujuran dan keberanian menjadi dua unsur besar yang perlu ada dalam diri setiap saksi.
Pada Amsal hari ini, kita pun melihat peranan seseorang yang mengucapkan kebenaran dan perkataan-perkataan yang membangun kehidupan. Amsal memang tidak pernah ragu untuk mengedepankan kualitas diri seseorang yang menjunjung tinggi nilai benar dan adil di hadapan TUHAN. Di dalam keseluruhan kitab Amsal, setiap orang justru diajak untuk mencermati dan mengutamakan kebenaran sesuai dengan firman TUHAN, misalnya melalui ayat 11-15 ini. Secara tegas si penulis Amsal membuat semacam kesimpulan bahwa ‘mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kekerasan’. Artinya, ada kepalsuan di dalam perkataan-perkataan orang fasik sedangkan orang benar selalu menghasilkan perkataan yang membangun kehidupan.
Amsal ini juga mengajak kita untuk menyadari bahwa mulut dan segala kata-kata yang keluar darinya memiliki potensi yang sangat besar, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Sebagai umat TUHAN, kita tentu tidak perlu lagi mencari atau mempersoalkan sumber utama untuk menghasilkan perkataan-perkataan yang membangun. Modal utama kita adalah firman TUHAN. Artinya, setiap mulut umat TUHAN semestinya mampu menghasilkan perkataan-perkataan berisi yang berdampak besar untuk membangun kehidupan yang positif bagi lingkungannya, bukan justru mengeluarkan kata-kata hampa serta merusak. Jadi, sudah sejauh mana anda menggunakan mulut untuk menghasilkan perkataan yang membangun dalam kebenaran firman TUHAN?