Surat Efesus ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat Kristen yang ada di kota Efesus saat ia sendiri sedang berada dalam penjara. Surat ini tidak berbicara secara khusus tentang permasalahan dalam jemaat melainkan memberitakan rencana Allah melalui diri Yesus Kristus, yaitu ”untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi” (1:10). Persatuan atau persekutuan ini tercapai dalam Jemaat. Dalam diri jemaat secara utuhlah terwujud umat manusia yang baru. Allah telah memilih dan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya sebelum dunia dijadikan di mana Kristus menjadi yang sulung.
Sahabat Alkitab, pemahaman ini begitu penting bagi kita karena dengan mengetahui bahwa kita yang percaya kepada Kristus adalah anak-anak Allah kita akan sadar akan keberadaan kita di dunia ini dan juga tahu akan hak istimewa yang melekat pada kita serta kewajiban yang harus kita kerjakan. Kita adalah anak dan Allah adalah Bapa kita. Anak mendapatkan kasih dari Bapanya, ini adalah jaminan bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita semua dikerjakan Allah karena kasih-Nya. Sebagai anak, kita juga memiliki kewajiban untuk hidup sebagai mana seharusnya anak-anak Allah hidup, yaitu dengan hidup benar sebagai cerminan dari Allah Bapa kita sebagai sumber kebenaran, serta hidup secara terhormat sebagai bentuk penghormatan kita kepada Bapa agar orang lain pun menghormati-Nya. Ingatlah itu selalu!
Marilah kita hidup menurut status kita sebagai anak-anak Allah, dengan mengikuti Kristus sebagai teladan yang sempurna.
Salam Alkitab Untuk Semua