Di dalam rangkaian empat ayat ini kita melihat tiga bentuk peran, yaitu umat Israel sebagai domba; para gembala domba, yang tidak bertanggung jawab; dan, pemilik domba-domba tersebut. Tentu saja, para pemimpin Israel adalah para gembala dan TUHAN adalah pemilih domba. Sebagai bagian dari teguran keras dari TUHAN kepada para gembala domba, Ia telah menegaskan akan rancangan-Nya untuk memberhentikan mereka dari tugas-tanggung jawabnya. Bahkan, TUHAN sendiri yang akan mengambil domba-domba tersebut untuk kembali berada dalam naungan-Nya agar hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Sekilas, kita melihat sikap TUHAN yang begitu keras terhadap para gembala. Bahkan, TUHAN mengatakan bahwa Ia akan memosisikan Diri sebagai lawan mereka. Artinya, TUHAN akan menghentikan segala tingkah laku yang dilakukan oleh para gembala kepada domba-domba dan TUHAN akan melakukan segala macam tindakan yang berlainan dari para gembala tersebut. Apabila para gembala melakukan kelaliman terhadap para domba, maka TUHAN akan memperlakukan para domba dengan penuh belas kasihan. Apabila para gembala tidak peduli dan menganggap domba sebagai sumber komoditas, maka TUHAN akan memperhatikan dengan cermat dan memperlakukan mereka sebagai kekasih hati-Nya. Tuhan menunjukkan sikap yang tegas dalam memperhatikan dan membela domba-domba-Nya. Ia tidak akan membiarkan para gembala yang tidak bertanggung jawab terus memimpin kawanan domba yang hanya akan menuju kepada kebinasaan.
Sahabat Alkitab, firman TUHAN hari ini telah mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam bersikap dan bertindak di tengah kehidupan sehari-hari. Tuntutan tanggung jawab dari TUHAN tidak hanya berlaku bagi para pemimpin dalam surat Yehezkiel maupun para pemimpin di gereja, melainkan juga pada setiap individu umat Kristen. Setiap anda yang berperan sebagai orang tua adalah pemimpin yang bertanggung jawab bagi tumbuh kembang anak-anak anda. Bagi anda yang berperan sebagai kakak maupun pendamping dewasa bagi mereka yang lebih muda memiliki tanggung jawab untuk berperilaku yang dapat membangun mereka. Bagi anda yang memiliki tugas khusus untuk memimpin sebuah tim pekerjaan memiliki tuntutan untuk memberikan teladan yang membangkitkan semangat setiap anggota. Pada akhirnya, setiap pemenuhan tanggung jawab yang kita lakukan atas segala peran dan tugas yang kita miliki merupakan bagian dari wujud keimanan kita kepada TUHAN. Kiranya firman TUHAN menjadi modal utama bagi kita dalam membangun keutuhan perilaku yang bertanggung jawab dalam memahami peran dan tugas untuk menjalani kehidupan bersama yang sehat di dalam TUHAN.