Di dalam sebuah pertandingan biasanya dikenal susunan peringkat tim atau peserta yang memang diunggulkan. Mereka yang masuk ke dalam kategori ini biasanya sudah diyakini memiliki peluang yang sangat besar untuk meraih gelar juara. Kemudian, ada  kategori peserta yang tidak diunggulkan atau kerap dikenal sebagai underdog, yakni mereka yang dianggap tidak memiliki kemampuan atau peluang untuk melawan para ‘raksasa’ pertandingan. Biasanya mereka yang tergolong ke dalam kategori underdog didasari sejarah hasil pertandingan yang kurang baik. Selain itu, ada pula kategori kuda hitam yang merujuk kepada tim yang sebelumnya tidak perhitungkan dalam sebuah pertandingan tetapi justru berjasil keluar sebagai pemenang mengalahkan peserta-peserta yang diunggulkan. Kita dapat menemukan banyak kisah nyata terkait tim kuda hitam yang muncul di banyak cabang olah raga.

Kemunculan kisah nyata para kuda hitam telah menunjukkan sebuah pola anomali yang berjalan tidak seperti yang dibayangkan. Mereka yang sebelumnya tidak dianggap dan diyakini akan berakhir sebagai pihak yang kalah telah berhasil memberikan sebuah gebrakan prestasi yang membingungkan. Artinya, sebuah peluang sekecil apa pun itu dapat berubah menjadi sebuah pintu besar yang menghantarkan mereka untuk mengalami sebuah prestasi. Tentu saja, hal tersebut hanya dapat terjadi ketika mereka memiliki upaya, semangat, cara pandang dan mentalitas yang melampaui penilaian rendah orang-orang terhadap mereka sebelumnya.

Nubuatan yang TUHAN sampaikan melalui Yehezkiel pun menjadi sebuah bentuk pemberdayaan bagi pihak yang tidak diperhitungkan. Israel ibarat tim yang tidak diperhitungkan, bahkan mereka memang sudah ‘dikalahkan’ oleh para raksasa seperti Gog dengan sangat mudah. Mereka seolah tidak memiliki peluang maupun harapan untuk lepas dari cengkraman tangan Gog yang kuat menekan mereka. Namun, kehadiran dan pertolongan dari TUHAN justru mengubahkan itu semua. Israel yang sebelumnya dianggap sebagai underdog justru berubah menjadi kuda hitam atas Gog. Itu semua terjadi bukan karena kekuatan mereka, melainkan karena kehadiran dan pemberdaayaan dari TUHAN.

Kiranya nubuatan yang kita baca hari ini cukup memberikan kita sebuah teladan iman tentang dampak berpengharapan kepada TUHAN. Kuasa-Nya yang memberdayakan selalu memberikan pengharapan hidup bagi setiap manusia, entah lemah atau kuat, TUHAN-lah yang memampukan kita menghadapi situasi hidup yang terkadang kurang menyenangkan.