Sudah sangat jelaslah sekarang bahwa keseluruhan pasal 38-39 merupakan bagian dari nubuatan apokaliptis. Secara khusus, bagian yang kita baca hari ini menjadi sebuah penegasan untuk menggambarkan perihal masa depan bangsa Israel terkait situasi ketertindasan yang dialami dalam pembuangan. Kematian Gog dan penguburan yang dilakukan di kota Hamona pun merupakan sebuah simbolisasi mengenai berhentinya masa-masa penindasan tersebut. Hamon diyakini merupakan nama simbolis dari kota Yerusalem untuk menunjukkan bahwa Gog dikuburkan di dalam kota yang telah ia serang. Artinya, kekuasaan Gog tidak akan bertahan dan segera lenyap di hadapan TUHAN.
Firman TUHAN ini semestinya cukup untuk memberikan pelajaran bahwa kejahatan, sebaik apa pun ia dirancang dan diselenggarakan, tetap tidak akan bertahan lama di hadapan kebenaran. Ada masa dimana kejahatan dianggap berkuasa dan berhasil untuk menguasai kehidupan, namun pada akhirnya kekuasaan itu pun akan tergantikan karena sifatnya yang semu. Kuasa kejahatan tidak akan pernah mampu menyamai apalagi menandingi kuasa kebenaran yang bersumber dari TUHAN. Inilah nilai dan kepastian hidup yang TUHAN sampaikan kepada orang Israel pada masa itu dan kepada kita di masa sekarang, maupun di masa depan.
TUHAN telah memberikan pelajaran iman itu kepada orang Israel beserta setiap bangsa yang menguasainya, sekaligus kepada setiap umat TUHAN di masa-masa mendatang. Artinya, setiap umat TUHAN di masa sekarang pun selalu memiliki tanggung-jawab untuk terus membangun keimanan yang teguh dalam kebenaran dan berani untuk mengghadapi kejahatan dalam terang firman TUHAN. Terlalu banyak produk budaya hidup yang bertentangan dalam firman TUHAN yang dapat kita temui, entah di ruang kehidupan yang riil maupun di ruang-ruang maya, seperti internet. Oleh sebab itu, jangan sampai kita terbuai oleh kenikmatan kejahatan atau merasa aman di dalam kuasanya yang semu.