Sahabat Alkitab, nubuatan yang terekam di dalam perikop ini menjadi sebuah pengukuhan sikap TUHAN yang melawan segala bentuk kejahatan. Secara dramatis dengan penggunaan bahasa simbolis-apokaliptis, TUHAN berfirman bahwa Gog akan menjadi santapan burung-burung. Bagi penguasa-penguasa besar, rangkaian kalimat yang demikian merupakan bentuk pelecehan terhadap kemampuan dan otoritas mereka. Namun, inilah yang ingin ditampilkan oleh firman TUHAN bahwa semua kuasa jahat tidak ada nilai sama sekali di hadapan-Nya.
Pada zaman sekarang tidak sedikit manusia yang meninggikan dirinya di atas sifat maupun tidakan jahat yang dia miliki. Misalnya saja, seorang pegawai yang tega merusak nama baik sesama rekan kerjanya dengan kabar palsu atau merusak hasil pekerjaannya demi mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Ada pula seorang pelajar yang sudah terbiasa mencontek hingga menyelesaikan studi tingkat lanjutnya dengan mengandalkan aksi plagiarism hanya demi memuaskan citra sebagai orang berangka tinggi. Bahan, tidak sedikit orang yang rela mengganggu keutuhan hidup bersosial demi mendapatkan kekuasaan di tengah sistem politis. Orang-orang seperti ini menyangka bahwa hal tersebut telah menghantarkan mereka ke pada kenikmatan dan posisi yang menenangkan serta menyenangkan. Mereka mengira itu semua menjadi hilir upaya keras nan jahatnya.
Kiranya firman TUHAN pada hari ini sudah cukup menjadi bahan pembelajaran sekaligus pegangan moral bagi setiap umat TUHAN untuk tetap mempertahankan nilai benar di hadapan TUHAN dan memusuhi kejahatan. Kita perlu mengingat bahwa senikmat dan semenggoda apa pun hasil yang ditawarkan oleh kejahatan tidak akan bertahan serta tidak bernilai apa pun di hadapan TUHAN. Oleh sebab itu, biarlah setiap umat TUHAN selalu dimampukan membentuk dan menampilkan dirinya sebagai suluh-suluh kebenaran yang melahap gelapnya kuasa jahat.