Sebuah pujian berkata, "Inilah yang kami punya, hati sebagai hamba, yang mau taat dan setia kepada-Mu ya Bapa."
Yehezkiel melihat kemuliaan Tuhan tidak ada lagi di takhta-Nya, cahaya kemuliaan itu berpindah ke luar ke pintu masuk Rumah TUHAN. Seorang yang berpakaian lenan kali ini diperintahkan untuk menghamburkan segenggam bara api ke atas kota Yerusalem. Tindakannya yang semula (9:4) menandakan belas kasih Allah terhadap mereka yang masih menghormati kekudusan nama-Nya, tapi tindakannya kali ini menunjukkan bahwa Allah akan membumihanguskan kota Yerusalem. Yehezkiel menambahkan keterangan bahwa orang yang berpakaian lenan itu menuruti apa yang TUHAN perintahkan kepadanya.
Sahabat Alkitab, tema renungan kita sepanjang bulan April ini adalah Misi, Pemimpin, dan Anak Buah. TUHAN adalah pemimpinnya. Ia yang memilih dan memanggil Yehezkiel menjadikan sebagai anak buah-Nya. Tidak ada misi pribadi Yehezkiel, yang ada hanyalah misi Pribadi Allah. Dan sebagai anak buah, Yehezkiel selalu menunjukkan kepatuhannya. Begitu juga semua makhluk surgawi ada di bawah pimpinan TUHAN. Dalam sejarah penciptaan manusia juga sejarah keselamatan, tidak ada satu pun misi manusia yang ada di dalamnya. Begitulah seharusnya. Hidup kita tidak menampilkan kisah kita, sebab bukan itu tujuannya. Hidup kita adalah menceritakan kisah tentang TUHAN, karena Dialah pemimpin yang menempatkan kita dalam misinya sebagai anak buah-Nya.
Marilah menjadi anak buah yang taat karena hanya itulah cara untuk menyenangkan Tuhan, Pemimpin kita.
Salam Alkitab Untuk Semua