Sahabat Alkitab, seberapa sering anda memuji TUHAN? Apakah anda melakukannya setiap hari atau sekali seminggu, itu pun karena mengikuti ibadah mingguan? Kemudian, apakah pujian itu dihasilkan dari sebuah penelusuran hati terhadap pengalaman hidup yang begitu intim bersama TUHAN atau sekadar ucapan susunan kata dari sajak lagu yang dinyanyikan dalam ibadah? Hal ini pun menjadi penting untuk kita gumuli agar segala syukur dan pujian yang kita haturkan kepada TUHAN tidak menjadi ornamen penghias hubungan beriman kita dengan TUHAN melainkan menjadi bagian penuh esensi dari hidup bersama-Nya, entah dalam situasi hidup yang penuh suka maupun sedang dilanda beragam peristiwa yang menghadirkan duka.
Pujian yang muncul dalam perikop bacaan ini merupakan sebuah kesaksian iman yang berisikan pujian dan pengakuan atas kemahakuasaan TUHAN, sang Pencipta dan Pemelihara langit dan bumi. Apabila kita mempertimbangkan situasi yang sedang dialami oleh umat TUHAN pada saat itu, yakni berada di tengah pembuangan dengan segala kondisi pergumulan hidup yang harus mereka hadapi, sesungguhnya bukanlah sebuah perkara yang mudah untuk mendengar apalagi memperdengarkan pujian kepada TUHAN. Namun, pemberitaan yang dilakukan oleh nabi Yesaya ini pun telah menjadi sebuah bentuk pendidikan iman bagi umat yang sedang bergumul bahwa menikmati berita keselamatan dari TUHAN itu juga perlu dirayakan dalam ucapan syukur, meskipun situasi hidup terasa begitu sulit untuk melakukannya.
Sahabat Alkitab, bersyukur dan memuji TUHAN di tengah pergumulan memang bukanlah perkara mudah untuk diwujudkan, namun akan menolong perhatian dan rasa beriman kita semakin terikat kepada-Nya. Pada saat kita bersyukur di tengah situasi yang sulit dan memuji TUHAN meski banyak pergumulan yang perlu kita hadapi, sesungguh pada saat itu pula iman kita sedang berlatih untuk semakin kokoh dalam berpengharapan kepada-Nya. Syukur dan pujian itu pun tidak sekadar susunan kata-kata indah nan bersajak, melainkan dihasilkan dari kesadaran iman dengan penuh ikatan kasih sayang yang melekat kepada TUHAN.