Keteguhan Paulus dalam mempertahankan imannya di hadapan masyarakat Yahudi maupun di hadapan pemerintahan Romawi semakin menguat. Berdasarkan bacaan ini Paulus digambarkan telah dengan berani menyuarakan kesaksian imannya secara konsisten, entah sejak pertama kali ia mengutarakannya di Yerusalem, di Kaisarea selama kepemimpinan Feliks hingga ke era kepemimpinan Festus. Sikap Paulus tetaplah sama, ia tidak mengubah pandangan dan pendapatnya, serta Paulus masih bersikukuh atas status dirinya sebagai seseorang yang tidak bersalah atas imannya kepada TUHAN sehingga tidak selayaknya ia diberikan hukuman apa pun. Bahkan, keteguhan imannya tersebut telah membawa Paulus untuk mengajukan banding hingga ke hadapan Kaisar. Artinya, kondisi ini pun akan semakin serius, entha bagi Paulus maupun bagi orang-orang Yahudi yang memanipulasi fakta pada masa itu.
Sahabat Alkitab, meskipun hal ini terjadi dalam kondisi yang cukup ekstrem, namun potret kisah Paulus pada bacaan firman hari ini telah menunjukkan tentang pentingnya keteguhan dan konsistensi dalam memberikan kesaksian iman. Pengalaman ketidakadilan yang sangat tidak menyenangkan selama bertahun-tahun tidaklah meruntuhkan sedikitpun cinta Paulus terhadap Kristus, tidak mengurangi keteguhan dan konsistensinya dalam memberikan kesaksian iman. Bagi Paulus, mempertahankan imannya adalah jauh lebih berharga dibanding kebebasannya yang sementara akibat mengkhianati Kristus. Tentu saja hal ini adalah sebuah teladan iman yang sangat berkualitas yang juga perlu kita maknai dalam kehidupan keseharian.
Kita perlu terus melatih keteguhan dan konsistensi dalam menjalani hidup beriman yang juga akan menghasilkan beragam kesaksian iman yang tulus kepada TUHAN. Terdapat beragam cara yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan hal tersebut, misalnya: melakukan pembacaan firman TUHAN secara konsisten; beribadah dan memaknainya dengan mendalam secara rutin; mengucap syukur harian; dan beragam bentuk pelatihan spiritualitas lainnya yang juga perlu disesuaikan dengan karakter masing-masing. Pada intinya semua itu merupakan upaya dari kita untuk menjadi umat TUHAN yang penuh keteguhan dan konsisten dalam beriman.