Salah satu elemen dalam kendaraan bermotor yang berukuran kecil, namun memiliki peran penting adalah kaca spion. Kegunaannya adalah memberikan gambaran tentang apa yang sedang terjadi atau ada di sekitar kendaraan yang sedang dikemudikan. Hal ini sangat bermanfaat agar si pengemudi dapat menentukan arah dan waktu terbaik untuk melakukan perubahan yang memang diperlukan tanpa mencelakai diri sendiri maupun pengendara lainnya. Namun, ada orang yang menganggap kaca spion tidaklah berguna. Nampaknya, ini adalah kecenderungan buruk dalam berkendara, yaitu ketika seseorang tidak merasa perlu untuk memperhatikan apa yang ada di sekitarnya. Meski pun, seorang pengendara juga tidak boleh terlalu terfokus pada kaca spion sehingga dia justru terluput untuk memperhatikan kondisi yang ada di depan. Di dalam perjalanan kehidupan, kita pun dapat menerapkan konsep ‘lihat kaca spion’ sebagai cara untuk memperlengkapi diri menjalani diri menjadi semakin baik dan jelas. Hanya saja, kita memang tidak boleh terlalu terpaku kepada masa lalu yang justru dapat mengalihkan pandangan dan perhatian kita dari masa depan.
Paulus pun memberikan kesaksian mengenai keputusannya dalam mengikut Kristus yang membuat dia tidak lagi mengarahkan diri kepada pengalamannya di masa lalu, yakni segala situasi dan kenikmatan hidup yang ia dapatkan sebelum mengenal Kristus, bahkan pada saat ia masih menjadi pemburu murid-murid Kristus. Paulus menyadari bahwa orientasi, prioritas dan tujuan hidupnya di masa depan adalah Kristus bukan lagi sesuatu yang ada dalam masa lalunya. Pernyataan bahwa Paulus melupakan masa lalunya merupakan penegasan bahwa ia tidak lagi terikat pada segala kenangan dan kenikmatan dalam kehidupan masa lalunya. Ia tidak lagi menginginkan segala hal yang telah terjadi sebelum ia mengenal Kristus. Baginya saat ini dan masa depannya adalah Kristus.
Sahabat Alkitab, apakah kita pernah mengalami keterikatan dengan kenangan masa lalu yang justru menghambat proses pertumbuhan iman dan karakter kita menjadi lebih baik? Salah satu pengalaman yang sulit kita lepaskan dari segala luka yang begitu membekas, yang tidak jarang justru entah sadar maupun tidak sadar telah kita genggam hingga masa kini. Alhasil, kita pun sulit untuk melangkah dengan hati, pikiran dan perhatian yang terarah ke masa depan. Ingatlah, Kristus adalah tujuan utama kita. Oleh sebab itu, serahkanlah hidup kepada-Nya tanpa perlu lagi mengikat diri pada masa lalu yang menghambat.