Kata orang, "hubungan itu tidak bisa hanya bemodalkan cinta, sebab cinta tidak dapat dipakai untuk membeli beras." Namun ketahuilah, emas segunung sekalipun tidak dapat membeli cinta yang murni.
Segala pemberian yang diberikan oleh Hosea kepada Gomer tidak pernah dianggapnya sebagai sesuatu yang berarti. Lebih buruknya lagi, pemberian itu dipakainya untuk mengejar kekasih-kekasihnya dalam persundalannya. Hanya ketika segala pemberian itu telah habis, barulah ia kembali kepada Hosea dengan tidak malu-malu. Sampai akhirnya, dalam kegeraman, Hosea mengatakan akan menarik dan merampas kembali segala pemberian itu hingga tidak bersisa. Pasang surut hubungan Hosea dan Gomer ini menggambahkan hubungan Allah dengan umat Israel masa itu.
Sahabat Alkitab, masihkah kita mencintai Tuhan? atau pernahkah kita dengan sungguh-sungguh mencinta-Nya? Jika jawabannya adalah "tidak" maka pantaslah kita memang kita tidak pernah dapat setia kepada-Nya sekalipun begitu besar kasih, pengorbanan, dan pemberian-Nya bagi kita. Dengan mudah kita berpaling dari-Nya dan mencari cinta yang lain. Kita baru mengingat Tuhan tatkala apa yang kita kejar tidak kunjung kita dapatkan, dan segala yang kita punyai telah habis. Cinta manusia kepada Tuhan mengalami pasang surut, tidak demikian cinta Tuhan kepada manusia. Bahkan ganjaran yang Ia berikan, dilakukan-Nya karena kasih-Nya itu. Dalam semua yang Tuhan telah lakukan dan berikan kepada kita, yang Ia nantikan sebagai balasan-Nya adalah cinta kita kepada-Nya. Tidakkah kita juga mengharapkan yang sama dari orang yang kita kasihi?
Cinta adalah dasar yang harus ada dalam hubungan baik antara Tuhan dengan manusia, dan manusia dengan sesamanya. Yang sejati tidak akan pernah pergi.
Salam Alkitab Untuk Semua