Paulus mengungkapkan syukurnya atas respons jemaat di Filipi terhadap pemberitaan injil yang telah terjadi di tengah mereka dan atas keterlibatan aktif mereka dalam karya injil itu sendiri. Jemaat di Filipi memang cukup diyakini tergolong makmur dan mereka sudah membantu orang-orang miskin sebagai bagian dari keterlibatan mereka mendukung terselenggaranya karya injil. Itulah mengapa Paulus mensyukuri kehadiran jemaat di Filipi yang tidak hanya menghasilkan pertumbuhan dan dampak iman untuk komunitas mereka sendiri, melainkan juga bagi orang lain. Paulus pun memiliki harapan agar sikap iman ini akan terus berlanjut hingga hari Kristus Yesus.
Ucapan syukur Paulus ini telah menunjukkan kepada kita sebuah wujud iman yang hidup di tengah komunitas, yang tidak hanya menghasilkan dampak bagi para individu yang ada di dalamnya melainkan juga bagi orang lain yang berada di luar komunitas tersebut. Lebih penting lagi, tulisan Paulus ini telah menekankan bahwa semua wujud dampak iman yang muncul dari jemaat di Filipi merupakan pekerjaan Kristus yang ada di dalam diri mereka. Hal ini berarti segala hal baik yang dapat mereka terapkan dan bagikan bukanlah hasil dari modal maupun kekuatan diri mereka sendiri, melainkan hanya karena kuasa Kristus yang bekerja melalui mereka.
Sahabat Alkitab, permenungan ini sangat relevan dan penting untuk kita cermati, secara khusus terkait upaya kita dalam membangun kehidupan beriman sebagai komunitas umat TUHAN. Pekerjaan iman yang penuh dampak yang dilakukan oleh jemaat di Filipi telah menjadi bukti bahwa sebuah komunitas yang bertumbuh dalam iman selalu akan menghasilkan pengaruh konstruktif bagi lingkungannya. Pertanyaannya sekarang adalah apakah komunitas dimana kita ada di dalamnya telah menghasilkan pekerjaan iman yang juga berdampak bagi orang-orang yang ada di luar komunitas kita tersebut? Atau, jangan-jangan semua perhatian dan upaya yang dilakukan masih hanya berfokus pada kebutuhan internal?