Tuhan menegaskan ulang kepada Yosua mengenai janji dan berkat yang telah diberikan-Nya kepada bangsa Israel. Meski demikian, orang Israel tetap harus melakukan upaya nyata dalam merespons berkat yang telah disediakan. Hal ini juga berlaku bagi Yosua sebagai pemimpin yang menggantikan Musa. Bahkan, perkataan dari Tuhan pada ayat 3 pun menampilkan kepada kita sebuah gambaran yang sangat nyata atas pentingnya upaya dalam merespons berkat Tuhan. Ia berkata, “Setiap tempat yang diinjak telapak kakimu akan Kuberikan kepadamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.”
Tuhan memang telah menyediakan bagian berkat tersebut bagi orang Israel dan Yosua, namun semua itu juga membutuhkan upaya yang nyata dari mereka. Dengan kata lain, orang Israel dan Yosua tidak lantas dapat berpangku tangan menanti hingga tanah perjanjian menjadi milik mereka. Tuhan memang sudah menyediakan berkat itu bagi mereka, namun semuanya akan menjadi sia-sia jika mereka sendiri tidak mau mengusahakan berkat tersebut secara nyata. Itulah mengapa bagian perkataan Tuhan, “setiap tempat yang diinjak telapak kakimu akan Kuberikan kepadamu” juga menjadi ‘tantangan’ bagi umat Israel tentang sejauh mana mereka mau merespons berkat yang telah Tuhan sediakan.
Sahabat Alkitab, permenungan firman Tuhan pada hari ini telah menghantarkan kita kepada sebuah pembelajaran tentang hidup beriman bersama Tuhan yang juga butuh perjuangan. Proses beriman kepada Tuhan tidaklah menjadikan kita menjadi umat yang bermalas-malasan, bahkan berujung pada sikap tidak bertanggung jawab di atas segala janji berkat yang telah Tuhan sediakan. Kita perlu mengingat bahwa semua itu juga butuh kita respons secara nyata dalam setiap karya hidup keseharian. Dengan kata lain, kita perlu mengerjakan berkat Tuhan sebagai wujud respons penuh syukur yang bertanggung jawab sebagai umat yang dipelihara oleh-Nya.