Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini menghadirkan sebuah ajakan untuk mengevaluasi dalam perenungan yang mendalam tentang nilai firman Tuhan bagi diri kita sendiri. Nampaknya, tidak perlu diragukan bahwa sebagian besar umat Kristen sudah tidak asing lagi dalam mendengarkan pengajaran firman Tuhan, entah melalui pesan-pesan khotbah maupun momen-momen khusus pembelajaran tentang Alkitab. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa hal yang lebih penting adalah respons kita terhadap firman yang disampaikan tersebut. Apakah kita sudah cukup berupaya untuk menerapkannya sebagai wujud hidup yang faktual dalam keseharian kita atau justru hanya sebagai konsep-konsep abstrak yang tidak mendapatkan usaha tindak lanjut yang serius?
Firman yang Tuhan sampaikan melalui nabi Yeremia ini pun telah menunjukkan bahwa seringkali pesan Tuhan tidak mendapatkan perhatian yang serius dari umat-Nya sendiri. Padahal, Tuhan sudah memberikan akses yang begitu besar dan sering bagi umat-Nya untuk mendapatkan pedoman membangun sikap hidup yang selaras dengan kehendak Tuhan. Namun, ternyata kebebalan dan kekerasan hati justru lebih mudah diikuti dibandingkan mendengarkan panduan kata-kata Tuhan tersebut. Itulah mengapa, Tuhan perlu memberikan teguran yang lugas bagi mereka agar umat yang masih memilih untuk bebal dapat segera menyadari kebersalahannya.
Tindakan dari umat yang menjadi target utama pemberitaan firman dari nabi Yeremia pada bacaan ini juga menunjukkan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk memilih pesan yang memang ingin ia dengarkan dan menolak perkataan yang menyakitkan meski berisikan kebenaran. Inilah tindakan yang mereka lakukan kepada Tuhan, yakni dengan menolak firman-Nya melalui nabi-nabi yang benar seperti Yeremia dan memilih nabi-nabi palsu demi mengutarakan perkataan yang menyejukan kehendak mereka sendiri. Oleh sebab itu, marilah kita menilik kepada diri sendiri untuk memahami seberapa besar kita menghargai dan merespons firman yang Tuhan hadirkan sebagai pedoman menjalani hidup setiap hari, termasuk perkataan-Nya pada hari ini.