Sahabat Alkitab, sudah berapa lama anda menjadi umat TUHAN? Sudah berapa lama anda mengaku percaya dan memberikan diri untuk setia mengikuti-Nya? Kedua pertanyaan ini memang tidak akan menjanjikan atau menentukan apa pun terkait hidup keimanan kepada TUHAN. Lamanya seseorang menjadi percaya tidak secara otomatis berbanding lurus dengan kualitas iman dan komitmennya dalam mengikut TUHAN. Justru, yang lebih menentukan adalah jawaban atas pertanyaan, “Seberapa besar upaya yang anda lakukan untuk setia kepada TUHAN? Jawaban yang anda berikan atas pertanyaan ini pun dapat ditindaklanjuti dengan perenungan dalam menjawab kedua pertanyaan di awal untuk melihat seberapa efektifnya anda menggunakan waktu kehidupan dalam menjadi umat TUHAN.
Catatan yang kita lihat pada ketujuh ayat ini telah menunjukkan tentang peringatan beriman yang Musa berikan bagi bangsa Israel. Kita pun akan melihat pada bagian-bagian berikutnya mengenai isi hukum taurat yang TUHAN berikan bagi bangsa Israel sebagai fondasi iman dan pedoman hidup mereka sebagai umat-Nya. Namun, Musa mengawali catatan ini dengan sebuah penegasan agar bangsa Israel ‘mempelajari’ dan ‘melakukan’ dengan kesetiaan. Hal ini menjadi sangat penting agar orang Israel mampu membangun peradaban yang sesuai dengan rancangan TUHAN.
Sahabat Alkitab, sebagai umat TUHAN kita tentu tidak asing lagi dengan praktik ‘pengajaran’ dan seruan untuk ‘melakukan’ firman TUHAN. Itulah mengapa kita akrab dengan praktik katekisasi atau pembelajaran atas firman TUHAN yang dapat kita temui mulai dari Sekolah Minggu, kelas Katekisasi, kelas pendalaman Alkitab, persekutuan berdasarkan kategori umur, hingga melalui pesan-pesan khotbah ibadah setiap minggunya. Namun, hal itu tidak hanya perlu kita lakukan di lingkungan gereja tetapi juga perlu kita jadikan budaya keseharian dalam lingkungan rumah atau keluarga.
Praktik pengajaran dan melakukan firman TUHAN adalah sebuah keniscayaan sebagai praktik hidup setiap umat TUHAN. Artinya, seseorang yang mengaku percaya kepada TUHAN tidak dapat menolak untuk menerima pengajaran dan melakukan firman TUHAN. Bahkan, kita perlu mencari akses untuk mengalami pengajaran akan firman TUHAN agar tindakan hidup yang kita hadirkan pun dapat mewujudkan nilai-nilai firman tersebut secara efektif.
