Meskipun Yakub, ayahnya telah mengizinkan Benyamin pergi ke Mesir, namun rasa takut dan kuatir masih menyelimuti abang-abang Yusuf. Dengan diliputi perasaan takut dan kuatir mereka berjalan ke Mesir. Mereka takut ditahan karena di dalam karung-karung gandum ditemukan uang. Mereka juga takut kalau nanti Benyamin ditahan juga oleh Gubernur Mesir. Perasaan itu terus berkecamuk hingga mereka tiba di Mesir dan menghadap Yusuf. Rasa takut mereka semakin berkecamuk, saat Yusuf memerintahkan pengawal untuk membawa ke rumahnya. Padahal mereka hanya ingin membeli gandum. Sebelum hal yang menakutkan terjadi, salah seorang abang-abang Yusuf membuat pengakuan, bahwa selain ingin membeli gandum mereka ingin mengembalikan seluruh uang pembelian gandum sebelumnya yang ada di dalam karung-karung gandum. Namun apa yang dikatakan pelayan rumah tangga Gubernur justru menggembirakan, bahwa Allah yang mereka sembahlah sebenarnya yang menolongnya.
Sahabat Alkitab, saat Yusuf melihat abang-abangnya dan Benyamin, dia menyuruh pelayanannya untuk membawa dan menjamu makan siang di rumahnya. Rasa dendam Yusuf sudah pupus dan terhapus oleh rasa rindunya yang mendalam. Yusuf ingin menjamu saudara-saudaranya sambil melepas lelah. Setelah bertemu dengan pelayan istana, ternyata apa yang ditakutkan dan dikuatirkan abang-abang Yusuf tidak terbukti. Lewat pelayan istana, mereka malah diingatkan kembali akan kuasa Allah. Ketakutannya yang berlebih membuat mereka melupakan Tuhan.
Kita sering dibutakan oleh rasa takut, kuatir, dan ragu yang berlebihan. Rasa ini terus membelenggu dan menghantui hidup kita, sehingga lupa mengandalkan campur tangan Tuhan dan mempercayai-Nya. Lewat bacaan ini kita diajak untuk melihat kedaulatan & penyertaan Tuhan dalam kehidupan ini. Agar kita tidak lagi hidup dalam ketakutan, mari percayakan hari dan masa depan kita oleh iman dan berpengharapan kepada Tuhan.
Salam Alkitab Untuk Semua.