Sosok TUHAN kerap menjadi sasaran keluhan, kecewa maupun marah dari seorang manusia beragama yang sedang mengalami permasalahan atau sedang berada di tengah pergumulan yang begitu besar. Bukanlah sesuatu yang tidak mungkin bagi si pribadi tersebut untuk mempersalahkan TUHAN atas kejadian tak mengenakan yang ia alami. Bahkan, tidak sedikit pula yang mempertanyakan peran dan perhatian TUHAN di tengah kondisi hidupnya saat itu. Apakah hal ini adalah sebuah hal salah? Ada baiknya kita tidak tergesa-gesa dalam membuat kesimpulan. Pada sisi lain, mempersalahkan TUHAN secara terus-menerus tentu bukanlah hal yang baik dalam hidup beriman. Namun, pada sisi lain mempertanyakan peran TUHAN di tengah pergumulan dapat menjadi sebuah indikator yang membuktikan bahwa manusia yang bergumul itu sangat membutuhkan TUHAN dalam hidupnya.
Firman TUHAN yang kita baca pada hari ini memang tidak secara eksplisit memberikan penegasan mengenai peran TUHAN di tengah pergumulan atau memberikan jawaban bagi setiap orang yang sedang bergumul. Namun, pernyataan TUHAN melalui nabi Yeremia ini justru memberikan kita sebuah penegasan tentang sikap TUHAN bagi setiap umat-Nya. Nubuatan mengenai hadirnya penebusan dan pemulihan bagi umat Israel merupakan bentuk kasih dan kepedulian TUHAN bagi mereka. TUHAN tidak akan pernah meninggalkan dan melupakan setiap umat-Nya dan TUHAN akan selalu mewujudkan kasih-Nya bagi setiap umat yang mengharapkannya. Itulah mengapa kita melihat pernyataan yang terkesan penuh dendam, padahal menjadi sebuah nubuatan yang berisikan keadilan dan pembebasan dalam kebenaran serta keadilan.
Sahabat Alkitab, menghadapi pergumulan memang bukan sebuah pengalaman yang menyenangkan. Kita tentu akan selalu berharap agar masalah cepat berlalu dan kondisi hidup menjadi semakin tenang untuk dijalani. Namun, kenyataan hidup adalah sebuah bagian yang tidak dapat kita bentuk sesuka hati. Ada kalanya kita merasa senang dan ada kalanya kita merasa sedih. Ini pun menjadi sebuah proses kehidupan yang lumrah terjadi, termasuk bagi setiap umat TUHAN. Oleh sebab itu, jangan biarkan pengalaman pahit dan segala pergumulan hidup menghambat relasi serta keimanan kita kepada TUHAN. ingatlah, bahwa TUHAN selalu menyertai, mengingat dan menujukkan kasih-Nya bagi setiap umat yang mendambakannya.