Sahabat Alkitab, sejarah menjadi sebuah bagian dari kehidupan manusia yang, sayangnya, tidak melulu dipandang penting untuk sebagian orang. Bagi mereka yang menyukai sejarah, tentu saja akan menikmati setiap aspek pembelajaran yang didapatkan. Namun, bagi mereka yang kurang begitu menyukai sejarah, cenderung akan merasa bosan atau bahkan menganggap informasi tersebut sebagai kesia-siaan. Padahal, setiap informasi yang ditemukan dalam sebuah penelusuran historis sejatinya dapat membawa kita kepada sebuah permenungan tentang nilai dari masa lampau untuk diresapi dalam konteks masa kini. Itulah mengapa, setiap manusia maupun sebuah bangsa memiliki tuntutan agar tidak melupakan sejarah jikalau ingin mengalami peningkatan di masa mendatang.
Poin yang serupa juga muncul di dalam pengantar terhadap segala catatan terkait hukum Taurat yang dituliskan Musa bagi bangsa Israel. Sekilas, segala penulisan nama tempat, letak geografis, maupun nama sejumlah tokoh kerajaan lain hanya terkesan sebagai rekaman historis yang formalistis. Padahal, penulisan nama-nama tersebut di dalam pendahuluan pengajaran Musa memiliki makna yang juga sangat bernilai dalam pengalaman bangsa Israel. Melalui penyebutan nama-nama batas wilayah dalam perikop ini, bangsa Israel secara turun-temurun diperkenalkan tentang kuasa TUHAN yang memberikan wilayah tersebut bagi mereka dan melalui penyebutan nama-nama tokoh berkuasa pada saat itu juga memperkenalkan mereka tentang peran TUHAN yang secara aktif dan dominan memberikan kemenangan bagi Israel. Penegasan tentang kuasa dan peran TUHAN ini sekaligus ingin mengingatkan kepada bangas Israel untuk menanggapi secara serius segala peraturan dan pengajaran yang akan mereka baca.
Sesungguhnya, bangsa Israel sedang diajarkan untuk membangun kesadaran diri dengan kerendahan hati dan penuh sikap hormat dalam menerima pengajaran iman. Hal ini juga menjadi penting dalam hidup setiap umat TUHAN di masa sekarang yang juga seringkali berhadapan dengan beragam cara pandang maupun pemahaman yang dapat mengikis sikap hormat maupun penghayatan akan firman serta pengajaran-pengajaran iman. Itulah mengapa, setiap pembacaan Alkitab, pendengaran akan firman TUHAN maupun berbagai bentuk pengajaran terkait hidup keimanan perlu diawali dengan kesadaran akan peran TUHAN dan sikap hormat atas kuasa-Nya. Firman TUHAN yang tertulis dalam perikop ini telah mengajarkan bangsa Israel kuno dan umat TUHAN di masa sekarang bahwa kesadaran diri dan sikap hormat perlu menjadi bagian awal dari proses pengajaran iman sehingga setiap hal yang akan diberikan dapat bertumbuh secara efektif.