Hidup memang tidak pernah berjalan mudah, tetapi kehidupan yang dijalani tanpa Allah akan menjadi jauh lebih menyulitkan. Paling tidak saat segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik dan kita harus mengalami pergumulan-pergumulan dalam hidup, ada Allah yang menjadi sumber kekuatan kita. Sehingga kita tidak goyah dan memiliki kepercayaan diri untuk kembali berjuang menghadapi kehidupan. Inilah yang sedang dikerjakan oleh Allah melalui Yehezkiel, sebuah rancangan pemulihan hubungan antara Allah, manusia, dan alam.
Pada teks yang baru saja kita baca, ditunjukkan terjadinya perubahan baik pada gunung-gunung Israel. Metafora tunas yang bertumbuh sampai menjadi pohon berbuah menggambarkan pemulangan dan kembalinya umat Israel ke tanah terjanji. Tuhan memulihkan alam, tanah menjadi subur dan produktif, sehingga tanah dapat dikerjakan dan memberi hasil terbaik bagi umat akan memulai hidup baru. Pemulihan alam menjadi bagian dari cara Tuhan untuk memelihara dan memberkati umat yang kembali ke tanah terjanji. Demikian pula kota-kota yang tadinya sunyi akan dibangun dan kembali semarak. Lebih dari itu semua, Tuhan juga berjanji untuk berbuat baik kepada umat-Nya lebih dari keadaan sebelumnya. Tuhan sendiri yang akan membela dan memulihkan kehormatan Israel yang telah menjadi sasaran cemooh dari bangsa-bangsa lain. Melalui janji-Nya kita mendapati bahwa pemulihan yang diberikan tidak hanya sekedar mengembalikan keadaan seperti semula, tetapi upgrade, perubahan yang membawa berkat lebih besar dari bayangan umat. Kondisi demikian terjadi karena Tuhan berpihak kepada Israel.
Sahabat Alkitab, situasi krisis yang berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan seseorang menjadi apatis, putus asa, bahkan meragukan kuasa Allah dalam hidupnya. Hari ini kita kembali diingatkan, bila kita senantiasa menjaga pengharapan niscaya krisis/pergumulan pasti dapat dilalui. Pengharapan yang bersemai itu telah mendorong daya juang dalam diri kita. Daya juang ini memberikan kekuatan, memampukan untuk tetap fokus mendengar dan menerima uluran tangan-Nya. Ingatlah bahwa Allah setia dan penuh kasih, Ia selalu siap untuk memulihkan dan memberkati kita, bahkan di saat-saat terburuk.