Pernahkah kita merasa rindu kepada orang-orang yang kita kasihi? Banyak lagu dan puisi mengungkapkan dinamika rasa tersebut yang sebenarnya sulit untuk didefinisikan. Namun satu hal yang pasti adalah kerinduan tersebut dapat muncul ketika kita betul-betul mengasihi seseorang. Lantas bagaimana jika rasa rindu tersebut ditujukan kepada Allah? Inilah yang digambarkan dalam mazmur yang menjadi dasar perenungan kita saat ini.
Para penafsir menduga bahwa syair dalam mazmur 42: 1-6 merupakan syair yang diproduksi oleh orang yahudi diaspora, yang jauh dari tanah leluhur mereka. Berada di tengah-tengah orang yang tidak mengenal Allah atau penyembah illah lain bukanlah hal yang menyenangkan. Pemazmur merasakan keterasingan yang begitu kuat karena jauh dari Tuhan dan komunitasnya. Di tengah keterasingan itulah pemazmur merasakan kerinduannya yang mendalam. Ia mengingat momen istimewa ketika dapat beribadah di bait suci, Yerusalem, bersama dengan umat Tuhan lainnya. Pemazmur mengharapkan pertolongan Tuhan, untuk membawanya kembali ke tanah leluhurnya.
Rindu yang berkecamuk tersebut diungkapkan melalui syair yang indah. Pemazmur menggunakan kiasan seekor rusa yang mengembara di bukit-bukit, yang rumputnya terbakar matahari musim kemarau. Melewati sungai-sungai kering, sang rusa merindukan air agar dapat meredakan dahaganya. Sungai-sungai yang dimaksudkan dalam teks adalah wadi, yaitu sungai yang hanya dialiri air ketika musim penghujan. Dengan demikian kita dapat menangkap tentang keyakinan pemazmur, bahwa di tengah kerinduan yang tak terjawab itu hanya Tuhanlah yang dapat memberi jawab. Maka dari itu ketenangan jiwa menjadi mungkin, karena pengharapan hanya terletak kepada Tuhan.
Sahabat Alkitab, mungkin saat renungan ini saudara baca atau dengar, ada rindu yang membuncah kepada mereka yang dikasihi atau kepada Tuhan Sang Maha Kasih. Itu artinya ada kasih yang begitu besar dalam relasi yang saudara pelihara. Kiranya Tuhan sendirilah yang menguatkan dan menjawab segala kerinduan kita. Seraya kita berharap agar hati kita dimampukan untuk mengasihi-Nya dan sesama lebih besar lagi.