Seorang nahkoda yang baik akan terjun langsung dan memperhatikan setiap detail kapalnya, serta memastikan agar kapal tersebut betul-betul siap untuk pergi melaut. Mungkin terkesan menjemukan, tetapi kadangkala itulah yang diperlukan agar terjaminnya keselamatan seluruh awak kapal beserta penumpangnya. Tuhan adalah nahkoda kehidupan kita, tentu saja ia akan melakukan segala sesuatu demi terjaminnya keselamatan kita, ciptaan-Nya.
Dalam bacaan kita kali ini, Allah tengah mempersiapkan kepulangan bangsa-Nya. Terutama dalam hal menegakkan kembali spiritualitas serta kerohanian bangsa Israel yang diwujudkan melalui tegaknya kembali bait suci Allah. Sebagaimana yang terjadi dahulu saat bait suci dibangun untuk pertama kali, Tuhan sendirilah yang akan menentukan standar untuk Bait Suci baru. Setiap hasta dan jengkal bait suci tersebut diperhatikan dengan sungguh. Perincian pengukuran yang diberikan Allah begitu mendetail, tiap hasta bagian bait suci dijabarkan dengan sungguh bagaikan seorang arsitek bangunan memikirkan yang terbaik bagi karyanya tersebut.
Bangsa Israel yang pulang dari pembuangan akan memperoleh status baru, dahulu mereka dibuang dan hidup sengsara dalam penindasan, kini akan dipulihkan dan diselamatkan. Mereka akan hidup dengan standar yang ditentukan oleh Allah sendiri. Seharusnya akan mudah bagi mereka untuk memulai kehidupan yang baru jikalau hati mereka selalu berpaut pada ketetapan Allah semata.
Sahabat Alkitab, marilah kita hidup dengan mengandalkan Tuhan semata, bahkan sampai kepada hal-hal terdetail dalam kehidupan kita. Percayalah bahwa pemeliharaan Tuhan atas kehidupan kita jauh melebihi apa yang dapat kita bayangkan dan rencanakan mengenai kehidupan kita sendiri. Semoga Allah senantiasa memberikan kita hikmat untuk hidup menurut cara dan kehendak-Nya semata.