Tuhan menunjukkan kerinduan-Nya yang begitu besar untuk menjalin ulang relasi yang intim dengan umat-Nya. Tindakan ini tentu menjadi sebuah bentuk perilaku dari luapan hati yang sangat romantis. Tuhan, untuk kesekian kalinya, mengingatkan umat-Nya bahwa Ia tidak rela kehilangan mereka. Tuhan, melalui mulut nabi Zakharia, berkata, “Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN Semesta Alam, maka Aku pun akan kembali kepadamu…”
Tidak perlu dipungkiri bahwa umat Israel memang sudah melakukan keberdosaan yang begitu besar di hadapan Tuhan. berdasarkan pesan kenabian yang telah disampaikan beberapa sosok nabi yang diutus-Nya, Tuhan selalu menunjukkan teguran-Nya yang begitu keras dan lugas. Namun, semua teguran itu pun tidak dimaksudkan sebagai tanda kebencian Tuhan terhadap umat-Nya. Justru, setiap perkataan itu menjadi cara Tuhan untuk membangunkan mereka dari ‘tidur nyenyak’ di dalam kenikmatan dosa. Sikap romantisme Tuhan terhadap umat-Nya ini pula yang muncul dalam awal pesan kenabian Yeremia.
Sahabat Alkitab, panggilan yang penuh kemesraan ini sesungguhnya tidak hanya tertuju bagi umat Israel pada ribuan tahun yang lalu, melainkan firman Tuhan ini selalu menjadi panggilan yang hidup bagi setiap umat-Nya di segala tempat dan waktu. Artinya, kita memiliki tawaran yang begitu besar untuk menikmati keromantisan kasih Tuhan dengan sikap iman yang penuh tanggung jawab. Kita hanya perlu mempersiapkan diri untuk menikmati keromantisan itu dengan respons yang juga penuh cinta sejati bagi Tuhan.