Kita adalah Ahli Waris-Nya

Renungan Harian | 9 Oktober 2024

Kita adalah Ahli Waris-Nya

Hidup sebagai anak Allah berarti terlibat dalam sebuah relasi yang penuh sukacita dan kedekatan dengan Allah. Kita harus mencerminkan Sang Bapa dalam seluruh kehidupan yang kita jalani. hal itu terjadi karena kita sudah dibebaskan oleh-Nya.

 

Pada Roma 8:15 disebutkan "Sebab, kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah." Melalui pesan ini, Rasul Paulus ingin menegaskan kepada umat bahwa Roh Kudus membawa umat ke dalam status sebagai anak-anak Allah. Status yang baru itu tercermin melalui seruan yang mencerminkan kedekatan umat dengan sang Bapa, dengan memanggil-Nya melalui sebutan "Ya Abba, Ya Bapa!". Melalui sapaan tersebut, kita dibawa masuk ke dalam relasi yang begitu intim, serupa dengan hubungan seorang anak dengan ayah yang penuh kasih.

 

Seruan “Ya Abba, Ya Bapa!” membuka ruang bagi umat untuk menjadi bagian dari keluarga Allah. Dapat dipahami seandainya ada perasaan tidak layak memiliki hubungan yang demikian dekat dengan Tuhan, merasa bahwa kedekatan itu hanya pantas dikenakan pada Sang Anak Allah dengan Bapa-Nya. Namun, Roma 8:17 menegaskan bahwa kita juga "ahli waris" bersama Kristus, dan dapat memiliki hubungan yang sama eratnya dengan Bapa. Istilah ahli waris yang digunakan oleh Paulus mengacu pada konteks masyarakat Romawi abad pertama, khususnya hukum tentang mengadopsi anak. Anak yang diadopsi secara hukum dipilih secara sengaja oleh orang tua angkat untuk menjadi ahli waris, dan ia memiliki status yang sama dengan anak kandung. Ia tidak hanya diterima dalam keluarga baru, tetapi statusnya turut mengalami perubahan secara total. Ia mendapatkan hak-hak baru, hutang masa lalu dihapuskan, dan mewarisi kepemilikan dari ayah angkatnya. Melalui analogi ini Paulus ingin menunjukkan bahwa siapapun yang menerima Kristus dan hidup dalam Roh-Nya, maka ia ‘diadopsi’ ke dalam keluarga Allah. Kehidupan lama yang sarat dengan dosa diubah secara total. Segala hutang kutuk dan hukuman akibat dosa dibatalkan. Allah tidak lagi memperhitungkan masa lalu , karena kini umat hidup sebagai anak-anak Allah.

 

Bukankah pesan tersebut begitu membahagiakan? Relasi kita dengan-Nya telah dipulihkan. Kita diberikan kehormatan untuk memanggil Allah sebagai Bapa kita. Namun disaat yang sama mungkin terbesit keraguan akan kelayakan kita menerima anugerah tersebut. Satu hal yang perlu disadari, bahwa hal ini bukanlah tentang kesempurnaan kita, melainkan tentang anugerah Allah yang memungkinkan kita bersandar pada-Nya. Peliharalah relasi yang intim dengan-Nya. Jangan sia-siakan anugerah yang sudah kita terima dengan melakukan pemberontakan kepada Allah dan memilih tunduk kepada dosa.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia