Paulus menyampaikan bahwa penderitaan yang dialami oleh umat pada saat ini tidak dapat dibandingkan dengan anugerah keselamatan dan kemuliaan yang akan dinyatakan di dalam diri setiap orang percaya. Pesan ini bukan berarti bahwa Paulus mengesampingkan penderitaan yang harus dihadapi umat pada masa itu. Mengingat ia sendiri juga mengalami berbagai dinamika kehidupan yang tak mudah dijalani. Pesan ini merupakan pesan pastoral untuk memberikan kekuatan dan pengharapan bagi umat di tengah pergumulan hidup.
Paulus sangat memahami bahwa menjadi pengikut Kristus tidak berarti lepas dari penderitaan. Bahkan, pilihan untuk menjadi umat Kristen seringkali mendatangkan tantangan besar. Oleh karena itu ia mendorong umat untuk tidak menyesali pilihan hidupnya, menjadi pengikut Kristus. Pilihan yang mereka ambil merupakan pilihan yang tepat. Pelbagai penderitaan yang dialami umat tidak akan sia-sia. Paulus juga menyampaikan bahwa ciptaan lain pun turut mengalami penderitaan sebagai bagian dari proses menuju kebebasan yang mulia. Ia menganalogikan penderitaan tersebut seperti sakit bersalin. Artinya rasa sakit yang diakibatkan oleh penderitaan akan menjadi sebuah keniscayaan. Namun pada akhirnya rasa sakit itu akan pulih, membawa sukacita dan pengharapan.
Di tengah penderitaan yang terjadi di dunia ini, umat Allah akan mampu bertahan karena Roh Allah akan menopang dan memberi kekuatan. Roh juga yang akan berdoa, menyampaikan keluhan-keluhan yang tak terucapkan kepada Allah. Hal ini berarti ketika kita mengalami penderitaan yang teramat berat, sehingga kita tak sanggup untuk mengungkapkan melalui kata-kata, maka Roh yang akan mengambil peran, menyampaikan keluhan dan kebutuhan kita kepada Allah. Oleh karena itu, umat diajak untuk senantiasa bersabar dan berpengharapan. Kemuliaan yang akan datang melampaui penderitaan yang mereka alami saat ini.
Sahabat Alkitab, kiranya pesan ini juga menjadi pengingat bagi kita untuk tidak menyesali pilihan menjadi pengikut Kristus. Meskipun jalannya sulit, keputusan tersebut adalah keputusan bijaksana karena menuju kepada anugerah keselamatan dan kemuliaan yang kekal. Janganlah menyerah pada penderitaan, penderitaan bukanlah akhir dari kisah kita. Di dalam setiap tantangan, kita dapat berpegang pada janji Allah yang menguatkan kita melalui Roh-Nya, serta harapan atas kemuliaan yang akan dinyatakan di dalam diri kita. Tetaplah sabar dan teguh dalam iman, sebab anugerah Allah melampaui penderitaan yang kita alami di dunia ini.