Rasa aman dan damai adalah dambaan dari setiap insan. Tidak ada satupun orang yang tidak menginginkannya. Namun harus kita sadari bahwa tidak selalu keinginan tersebut terwujud. Bisa saja dalam hidup kita, datang ancaman dan bahaya. Kita berada dalam pergumulan yang hebat atau ancaman yang tidak kunjung usai. Jika hal tersebut terjadi yakinlah bahwa akan datang pertolongan asalkan kita memang meminta-Nya dengan sungguh.
Pada perikop kita kali ini, nampak pemazmur memohon kelepasan dari orang-orang fasik yang selalu menimbulkan masalah. Ia tahu bahwa hanya kepada Tuhan saja ia dapat memperoleh perlindungan. Maka itulah yang dimintanya kepada Allah agar Ia menjadi gunung batu yang meberi perlindungan, pertahanan, dan membawa keselamatan. Dalam perlindungan-Nya bahaya tidak mungkin mendekat. Mereka yang fasik dan jahat akan segera menjauh.
Pemazmur sadar bahwa hidupnya pernah berada dalam titik terendah. Justru di saat itulah ia sadar bahwa dalam kerapuhannya, hanya Allah yang sanggup memberi pertolongan. Dari sini kita melihat relasi dengan Allah yang terjalin begitu mendalam antara umat dengan Tuhannya.
Sahabat Alkitab, marilah kita menjalani hidup dengan penuh pengharapan. Tuhan senantiasa menyediakan perlindungan-Nya. Maka yang terpenting bagi kita adalah untuk memelihara relasi dengan-Nya serta mengingat kembali pengalaman-pengalaman kehidupan yang menjadi bukti atas kasih serta pertolongan-Nya. Semua orang pernah menderita, tetapi hanya sedikit yang bersedia untuk terus menjalaninya bersama Allah dan meletakkan pengharapan hanya kepada-Nya. Ingatan akan pekerjaan Tuhan dan pengalaman berjalan bersama-Nya akan melahirkan keyakinan kuat bahwa Tuhan pasti tidak akan menyerahkan kita ke dalam mara bahaya.